Breaking News

Belajar Forex

Analisis Forex

Indikator Forex

Strategy Trading

Tampilkan postingan dengan label Indikator Forex. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Indikator Forex. Tampilkan semua postingan

Selasa, 14 Februari 2017

Bollinger Bands


Diciptakan oleh John Bollinger pada awal 1980 an untuk membantu membandingkan Volatilitas dan harga relatif dalam satu periode analisis. 

Bollinger bands sendiri sebenarnya terdiri atas tiga buah garis yang membentuk semacam sabuk pembatas terhadap pergerakan harga. Namun dalam penerapannya garis tengah Bollinger Bands seringkali tidak ditampilkan karena memang garis tengah tersebut hanyalah garis Moving Averages biasa. 

Perhatikan gambar berikut :




Bollinger Bands sendiri bentuknya menyerupai sabuk yang menjadi pembatas pergerakan harga. Dapatkah Anda menemukan sesuatu pada gambar diatas ? Ya benar. Apabila terjadi ketidak seimbangan antara demand dan supply, maka Bollinger Bands akan lebih melebar dibandingkan kondisi seimbang.
Sebagai contoh dari gambar diatas, terjadi keadaan dimana supply lebih banyak dari demand sehingga membuat harga turun dari 1.2185 menuju 1.2071 (114 point), maka sabuk bolinger akan lebih melebar karena memang laju harga sedang meningkat. Bandingkan dengan keadaan dimana demand dan supply cenderung sama seperti pada pukul 12.00 dan setelahnya. Jika terjadi keseimbangan yang artinya pasar akan bergerak dalam kondisi sideways maka Bollinger Bands akan lebih menyempit dari biasanya karena memang laju harga tidak secepat ketika uptrend atau down trend.
Sebagai volatility indicator, sebenarnya Bollinger Bands tidak dapat berdiri sendiri. Indikator ini biasanya digunakan hanya sebagai indikator awal untuk mengukur harga relatif dan volatility. (volatile = mudah berubah – volatility = tingkat kecepatan dalam berubah). Bollinger Bands bukanlah indikator action, jadi disarankan jika menggunakan indikator satu ini, gunakan juga indikator lain sebelum mengambil keputusan untuk buy atau sell. 

Formulasi Matematis

Seperti telah diterangkan diatas, Bollinger Bands pada dasarnya terdiri dari tiga garis. Yang timbul pada pikiran kita tentunya dari mana garis-garis ini berasal bukan ? Nah, berikut penjelasannya:
  • Uper band    = Simple Moving Average + (faktor pengali x standar deviasi
  • Middle band = Simple Moving Average
  • Lower band  = Simple Moving Average – (faktor pengali x standar deviasi)


Faktor pengali = [0.6174 x ln (periode Bollinger Bands)] + 0.1046
Untuk faktor pengali, biasanya digunakan angka 2 dibandingkan penggunaan rumus diatas. 
Standar deviasi merupakan perhitungan statistik biasa yang digunakan untuk mengukur besarnya penyimpangan pada tiap-tiap data.
Rumusnya adalah sbb:


dengan : Xi = data ke i


X = rata-rata
Data yang kita gunakan dalam perhitungan ini bukan hanya closed price saja seperti pada SMA biasa. Pada Bollinger Bands, data yang dipakai adalah gabungan antara high, low dan closinng price. Ada dua jenis pengambilan data pada middle band yaitu dengan memakai Typical Price dan Weighted Price.



Namun biasanya yang paling sering digunakan adalah typical price.
Tapi saya rasa Anda perlu tahu dari mana Bollinger Bands number ini keluar karena paling tidak jika Anda memiliki basic cukup kuat dalam statistik, Anda akan mampu menginterpretasikan Bollinger Bands dengan lebih baik setelah mengetahui karakter matematisnya .
Karakter Bollinger Bands
Setiap indikator tentulah punya karakter masing-masing. Begitu juga dengan indikator satu ini. Satu hal yang unik yang dimilikinya adalah Bollinger Bands memampukan tiap-tiap orang menginterpretasikan indikator ini dengan caranya masing-masing. Bahkan John Bollinger sendiri, pencipta indikator ini mengatakan bahwa hal yang paling menarik dalam analisa menggunakan Bollinger Bands adalah memperhatikan bagaimana setiap orang menggunakannya. Meski ada beberapa aturan baku dalam Bollinger Bands, tetapi bisa saja trader satu dengan trader lainnya memiliki cara yang berbeda dan penggunaan yang berbeda dalam memakai Bollinger Bands. Berikut adalah karakter umum yang berlaku pada Bollinger Bands :
  • Bollinger Bands adalah indikator awal yang tidak dapat dipakai sebagai indikator action.Harus diapakai bersama indikator lainnya. Tentukan salah satu indikator yang terbaik bagi Anda sebagai indikator action, namun jangan memakai indikator action lebih dari satu. Beberapa indikator action yang baik adalah RSI, Stochastic ataupun momentum. Terserah Anda.
  • Pada umumnya harga akan bergerak dalam sabuk, namun demikian dapat juga harga bergerak diluar dari sabuk. Ini dapat berarti akan terjadi reversal atau malah sebaliknya penguatan trend yang sedang berlangsung. Untuk mengetahuinya kita dapat melihat indikator action yang kita pakai.
  • Penentuan periode dalam Bollinger Bands juga berpengaruh disini. Semakin kecil periode yang dipakai maka lebar sabuk akan semakin kecil dan demikian sebaliknya. 

Jika Bollinger Bands kita gabungkan dengan RSI, demikian hasilnya:
  • Bila harga berada diluar upper band atau sama, sementara RSI masih berada dibawah zona overbought, maka ini berarti akan ada kelanjutan trend yang sedang terjadi. Sebaliknya bila RSI sudah berada diarea overbought dan sedang meninggalkan area overbought, maka ini berarti akan ada pembalikan trend dalam beberapa candle kedepan.
  • Bila harga berada diluar lower band atau sama, sementara RSI masih berada dibawah zona oversold, maka ini berarti akan ada kelanjutan trend yang sedang terjadi. Sebaliknya bila RSI sudah berada diarea oversold dan sedang meninggalkan area oversold, maka ini berarti akan ada pembalikan trend dalam beberapa candle kedepan
Nah, mari kita lihat gambar berikut:



Perhatikan area yang dilingkari dan besar smoothing RSI. Pada 1.1932, besar smoothing RSI adalah 39.9429 dan harga telah menembus upper band dua kali secara berturut-turut. Ini mengindikasikan bahwa akan terjadi penerusan trend yang baru saja dimulai. Dalam kenaikan harga, tercatat beberapa kali juga harga menembus upper band namun RSI belum juga meninggalkan overbought area. Ini berarti trend masih akan terus terjadi sampai RSI meninggalkan overbought area.

Sekarang bandingkan dengan gambar berikut ini : 



Pada area yang dilingkari smoothing RSI bernilai 31.7379 dan harga telah menembus lower band tiga kali dengan bullish candle. Dengan demikian diperkirakan akan terjadi pembalikan trend seperti terlihat pada candle berikutnya. Kenapa saya dapat memberikan perkiraan bahwa akan terjadi pembalikan trend dari bearish menuju bullish? Itu karena selain indikator action saya menunjukan harga telah meninggalkan oversold area dan mengarah menuju overbought area.

Dapat disimpulkan dari penggunaan contoh disini, sebenarnya pemaduan Bollinger Bands dengan indikator lainnya dapat kita lakukan bila kita memahami penggunaan indikator lain tersebut dengan benar. Penggunaan indikator yang tepat akan menghasilkan keputusan yang saling menguatkan dan menunjang sehingga diperoleh berbagai keuntungan. Semakin kita memahami penggunaan indikator action maka semakin besar kesempatan kita memanfaatkan Bollinger Bands sebagai volatilitiy indicator.

Pemakaian Bollinger Bands

Walaupun Bollinger tidak dapat digunakan sendiri, namun ada beberapa indikasi open Buy/Sell yang masih kita bisa peroleh melalui Bollinger Bands terutama melalui middle band. Ingat, pada dasarnya middle band adalah indikator Simple Moving Average. Ini berarti apa yang berlaku pada SMA juga berlaku pada middle band:
  • Middle band berada di bawah harga, maka ini mengindikasikan Bullish trend.
  • Middle band berada di atas harga, indikasi Bearish trend.
  • Perpotongan antara middle band dan harga, indikasi peralihan trend.


Double bottom buy. Ini akan terjadi ketika harga menembus lower band dua kali berturut-turut. Adanya double bottom merupakan indikasi akan terjadi peningkatan harga. Namun untuk memastikannya, diperlukan konfirmasi harga menembus middle band. Jika telah menembus middle band, maka bisa diperkirakan akan terjadi uptrend dimana kita harus membuka posisi buy. 



Kebalikan dari double bottom buy adalah double top sell yaitu keadaan dimana harga menembus upper band dan divalidasi dengan penembusan middle band juga. Ini berarti akan terjadi penurunan harga dimana kita harus membuka posisi sell terlebih dahulu guna memperoleh keuntungan.





Read more ...

Senin, 13 Februari 2017

Parabolic SAR


Sejarah
Indikator Parabolic SAR dibuat oleh "J. Welles Wilder. Jr", seorang trader profesional, sekaligus pembuat indikator-indikator lain sepanjang sejarah. 
J. Welles Wilder. Jr lahir pada tahun 1935 di desa Norris, NT, sebuah desa kecil di kota White, Amerika Serikat. Saat terjadi depresi besar beliau dan keluarga berpindah-pindah negara hingga 3 tahun lamanya, sebelum akhirnya menetap di Greenshboro, Amerika Serikat. Tahun 1986, Wilder memiliki rumah baru di Selandia Baru. Beliau bekerja sebagai insinyur mekanik, jurnalis, teknisi pasar, penemu indikator, dan sistem dasar perdagangan.

Awal pembuatan Parabolic SAR dimulai dari tahun 1972. Wilder mulai mengalihkan karirnya ke pasar komoditas. Saat itu beliau fokus pada pengembangan formula matematika yang bisa digunakan untuk sistem perdagangan leverage. Semenjak itu, beliau mulai membuat sebuah karya buku dalam judul "New Concepts in Technical Trading System" menjabarkan formula tersebut. Dari formula itu, diketahui indikator yang kemudian disebut Parabolic mampu mengetahui trend dan jenuh pasar. Dari situlah perkembangan Parabolic SAR dimulai. Karya buku Wilder resmi dipubliskasikan pada tahun 1987. 
Dalam perkembangannya dikemudian hari, Parabolic SAR menjadi salah satu indikator efektif dalam menentukan kondisi market yang sedang trend (trending market) bersama dengan fasilitas yang bernama Trailing Distance yang banyak disediakan pada berbagai platform forex trading.


Dasar Perhitungan Parabolic SAR

Dari mana titik-titik SAR diperoleh ? 
Ini perhitungan Parabolic SAR :
Rumus Parabolic SAR, 



Keterangan :
  • SARn+1 = nilai SAR hari besok
  • SARn = nilai SAR hari ini
  • EP = Extreme Point ; merupakan rekaman yang disimpan selama setiap trend yang menunjukkan nilai harga tertinggi atau terendah
  • a = faktor akselerasi (step); faktor ini akan meningkat 0,02 setiap  waktu saat nilai EP diperbaharui.

Titik SAR selalu berada di arah yang berlawanan dengan pergerakan harga, apabila harga sedang berada dalam trend naik, maka titik SAR akan berada di bawah dan sebaliknya apabila harga bergerak turun titik SAR berada di atas. Jadi dengan demikian titik EP bergantung sekali dengan arah pergerakan harga pada saat ini. Apabila titik SAR sebelumnya berada dibawah batang maka harga yang diambil adalah highest price dan sebaliknya.


Interpretasi Parabolic SAR.

Kegunaan Parabolic SAR sama persis dengan Moving Average atau trend indicator lainnya. Hanya saja Wilder menciptakan indikator ini untuk mengeliminir kekurangan MA yaitu sifatnya yang membentuk kurva sehingga sering kali terjadi mis interpretasi. Dengan SAR yang berupa titik, trend naik atau turun menjadi kelihatan lebih pasti dan tidak lagi menimbulkan salah tafsir.

Pada SAR, ketika harga sedang dalam trend naik, maka titik SAR berada dibawah dari pergerakan harga. Sebaliknya ketika market sedang dalam trend turun maka titik SAR berada di atas dari pergerakan harga. Perhatikan gambar berikut :



Pada gambar diatas tampak titik SAR berada diatas bar yang menunjukkan bahwa harga sedang berada dalam trend turun. Sekarang perhatikan gambar dibawah ini :


Kelebihan Parabolic SAR adalah tampilannya yang berupa titik sehingga dengan demikian memudahkan seseorang dalam membaca keadaan market. Trader cukup melihat dimanakah posisi titik SAR apakah dibawah atau diatas dari bar untuk mengetahui trend yang sedang terjadi.

Lebih dari itu, semakin jauh jarak antara titik SAR dengan harga tertinggi atau terrendah dari bar, itu menandakan semakin kuat trend naik/turun yang terjadi.

Penggunaan Parabolic SAR

Setelah mengetahui bagaimana caranya membaca Parabolic SAR, kini menjadi lebih mudah untuk menggunakannya untuk melakukan aksi buy, sell atau hold. Sangat disarankan untuk menggunakan SAR bersama indikator lainnya (saya pribadi menyarankan menambahkannya dengan indikator yang bersifat oscillator seperti Stochastic atau RSI).

Ini disebabkan sama halnya dengan trend indicator lainnya, seringkali indikator jenis ini lamban dalam mengakomodasi perubahan harga. Demikian juga dengan SAR. Itu sebabnya disarankan untuk menambahkan oscillator yang cenderung lebih cepat sehingga keduanya dapat saling mengimbangi. SAR dapat mengurangi kecepatan Oscillator sedangkan Oscillator dapat berlaku sebaliknya.

Mari kita perhatikan gambar berikut ini:


Pada area yang dilingkari dengan warna ungu merupakan titik konfirmasi kedua indikator menunjukkan arah yang sama. Stochastic memberikan sinyal bahwa harga sedang berada dalam trend naik dan titik SAR juga sedang berada dibawah yang artinya juga menunjukkan harga bergerak naik. Aksi buy dapat dilakukan dalam keadaan ini. Lingkaran ungu kedua disebelah kanan juga menunjukan kasus yang sama namun lebih baik lagi hasilnya karena rupanya titik SAR dan Stochastic menunjukkan kondisi uptrend namun dalam keadaan dimana uptrend baru saja dimulai. Dengan demikian keuntungan yang diperoleh bisa jauh lebih besar dibandingkan lingkaran ungu yang pertama.

Anda dapat memadukan SAR dengan indikator-indikator lainnya seperti dengan MACD atau dengan RSI bergantung indikator mana yang terbaik dan cocok dengan gaya trading Anda sehari-hari. Harap diingat disini bahwa setiap trader memiliki indikator kesukaannya masing-masing.



Rekomendasi Setting
Rekomendasi setting untuk indikator Parabolic SAR adalah sebagai berikut :
  • Input Step : 0,03
  • Input Maxsimum : 2.0


Parabolic SAR dan Stop Loss

Kita masuk dalam bahasan kegunaan SAR yang cukup unik. Bahkan hanya SAR yang memiliki kemampuan seperti ini yaitu kegunaan SAR sebagai penentu titik Stop Loss. Ingat bahwa SAR merupakan kependekan dari Stop and Reverse yang kurang lebih artinya berhenti lalu berbalik arah.

Titik SAR bukan saja dapat digunakan sebagai penentungan Stop Loss (sangat disarankan bertrading menggunakan Stop Loss), maka kabar baiknya titik SAR dapat digunakan sebabagi titik Stop Loss.

Beberapa trader pemula kebanyakan sangat membenci fasilitas yang satu ini yaitu Stop Loss. Alasannya adalah karena jika mereka memasang Stop Loss maka kerap kali posisi mereka menyentuh titik Stop yang artinya adalah kerugian bagi mereka. Akhirnya mereka lebih memilih untuk membiarkan harga terfloating dengan santainya sambil menunggu “malam berakhir” dan “pagi bersinar” alias harga berbalik arah sehingga posisi negatif mereka berganti dengan positif. 

Kabar buruknya bagi Anda yang bertrading dengan cara demikian adalah bahwa akan tiba masanya dimana mungkin malam tidak akan pernah berakhir dan pagi tak kunjung datang alias 
terkena  margin call terjadi. Ini bukan hanya satu dua kali saya lihat, tetapi sebagian besar mereka yang bertrading tanpa adanya stop loss selalu berujung pada jurang yang sama. Sesuatu yang sudah saya terangkan ribuan kali kepada setiap investor pemula yang herannya sangat jarang dipatuhi. 

Ingat, Stop Loss ada bukan untuk membuat Anda merugi. Dia ada untuk membatasi kerugian Anda dan menjauhkan diri Anda dari mimpi buruk yang bernama margin call. Tentu Anda tidak ingin bertrading hanya satu-dua kali lalu kemudian hancur lebur hanya karena adanya satu posisi yang salah. Tidak ada satu pun trader yang tidak pernah salah dalam menentukan posisi. Bahkan saya pun kerap kali terperosok dikarenakan kesalahan posisi. Tidak masalah berapa kali Anda salah dalam menentukan posisi yang penting adalah secara agregat Anda tetap profit !

Perhatikan gambar dibawah ini :




Saya telah membubuhkan garis berwarna biru dan menariknya secara horizontal pada pricing scale. Lingkaran merah merupakan awal aksi buy kita lakukan. Namun lebih dari itu, Anda dapat menempatkan titik Stop Loss sesuai dengan titik SAR yaitu di harga 1.8834. Dengan demikian jika suatu waktu nanti harga bergerak turun menuju 1.8834 maka posisi Anda akan ditutup otomatis untuk menghindari rugi berlebihan. Anda juga dapat menggunakan fasilitas SAR ini dengan memadukannya pada fasilitas trailing distance pada platform. Berbeda denga Stop Loss yang bersifat statis dan tidak dapat bergeser secara otomatis, trailing merupakan Stop Loss yang dinamis atau dapat bergerak mengikuti pergerakan harga.

Contohnya pada gambar diatas, apabila Anda membuka posisi Buy pada harga 1.9000 itu artinya terdapat jarak 166 point dengan titik Stop mula-mula Anda (1.9000 -1.8834. Itu artinya Anda dapat menentukan bahwa jarak Stop Anda tidak boleh lebih dari 166 point jika Anda menggunakan Traling Distance sebagai fasilitas Stop Anda. Jika suatu saat harga bergerak naik ke 1.9200 maka secara otomatis Stop Loss Anda akan bergeser ke 1.9034 alias tetap berjarak 166 point jika Anda menggunakan Stop Loss dengan Trailing Distance.
Sebagian besar platform forex trading menyediakan fasilitas trailing ini kepada nasabahnya. Jika Anda adalah seorang SAR user, mungkin Anda perlu menggunakan fasilitas ini.

Pantangan pada Parabolic SAR
Kita sudah mempelajari berbagai aspek indikator ini. SAR sangat efektif digunakan dalam berbagai kondisi trending market. Namun ada saat dimana SAR menjadi tidak efektif dan tidak dapat digunakan sebagai indikator utama.
Kapankah itu ?
Tepatnya saat market sedang bergerak dalam situasi sideways atau tidak adanya trend pergerakan harga. Kondisi sideways ditandai dengan rapatnya jarak antara titik SAR dengan highest/lowest price yang ada. Kondisi sideways yang lebih buruk ditandai dengan berpindah-pindahnya titik SAR diatas dan dibawah bar sehingga menyulitkan kita dalam membuka posisi. Itu sebabnya mengapa dari awal saya menyarankan menggunakan SAR beserta indikator lainnya sebagai penutup kekurangan SAR.
Perhatikan gambar berikut:



Jikalau Anda menggunakan trend indikator berbentuk kurva seperti Moving Average maka akan nampak MA akan bergerak saling membelit diantara 2 periode yang berlainan. Begitu juga dengan Stochastic.
Situasi sideways ini biasanya terjadi ketika market sedang tutup atau para pelaku pasar sedang menunggu berita penting yang akan segera muncul. Pembukaan posisi memang disarankan untuk tidak dilakukan pada saat sideways. Kecuali Anda bersedia menunggu cukup lama dan mental yang cukup kuat melihat posisi terfloating begitu lama.
Happy Trading !

Read more ...

Sabtu, 15 Oktober 2016

Pola Grafik Candlestick

Sejarah Candle Stick

Orang-orang Jepang mulai menggunakan analisis teknikal untuk berdagang beras pada abad ke-17. Versi awal dari analisis teknikal ini berbeda dari versi Amerika yang dicetuskan oleh Charles Dow di sekitar tahun 1900-an, tetapi prinsip-prinsip pemakaiannya sangat mirip dalam banyak hal seperti:

  • Masalah “apa” (gerakan harga) adalah lebih penting dari pada masalah “mengapa” (berita, laba, dan lain sebagainya).
  • Semua informasi yang diketahui tercermin dalam harga.
  • Pembeli dan penjual menggerakkan pasar berdasarkan pada harapan dan emosi (ketakutan dan ketamakan).
  • Pasar berfluktuasi.
  • Harga aktual mungkin tidak mencerminkan nilai dasarnya.

Menurut Steve Nison, grafik candlestick muncul pertama kali setelah tahun 1850. Sebagian besar penghargaan bagi pengembangan grafik dan candlestick layak ditujukan kepada pedagang beras legendaris bernama Munehisa Homma dari kota Sakata - Jepang. Ide orisinalnya kemungkinan telah dimodifikasi dan diperbaiki melalui praktik perdagangan selama bertahun-tahun, hingga akhirnya dihasilkan sistem grafis candlestick seperti yang digunakan saat ini.

Formasi Candle Stick

Untuk membuat grafik candlestick, kita harus memiliki satu set data yang memuat nilai pembukaan, tertinggi, terendah, dan penutupan untuk tiap periode waktu yang ingin ditampilkan. Bagian badan yang kososng atau solid dari candlestick disebut dengan “body” (juga dikenal sebagai “real body”. Garis panjang tipis di atas dan di bawah body mencerminkan kisaran nilai tinggi/rendah dan disebut dengan “bayangan atau shadow” ( juga dikenal sebagai “kumis” dan “ekor” ). Titik tertinggi ditandai oleh puncak dari bayangan atas dan titik terendah oleh dasar dari bayangan bawah. Jika harga ditutup lebih tinggi dari pada harga pembukaannya, candlestick kosong digambarkan dengan dasar body mewakili harga pembukaan dan atap body mewakili harga penutupan. Jika harga ditutup lebih rendah dari pada harga pembukaannya, candlestick solid digambarkan dengan atap body mewakili harga pembukaan dan dasar body mewakili harga penutupan. 

Bentuk dasar grafik candlestick beserta maknanya.

Banyak trader mempertimbangkan grafik candlestick lebih menarik dan mudah diinterpretasikan secara visual dari pada grafik batang tradisional. Setiap unit candlestick memberikan satu gambaran yang mudah diurai tentang gerak harga. Para trader dengan segara dapat membandingkan hubungan antara harga pembukaan dan penutupan sebagaimana halnya harga tertinggi dan terendah. Hubungan antara harga pembukan dan penutupan dipandang sebagai informasi vital dan membentuk intisari dari candlestick. Candlestick kosong, di mana harga penutupan lebih besar dari pada harga pembukaan, mengindikasikan tekanan beli. Sebaliknya candlestick solid, di mana harga penutupan lebih rendah dari pada harga pembukaan, mengindikasikan tekanan jual.

Body Panjang Versus Pendek

Secara umum dapat dikatakan bahwa semakin panjang body candlestick, akan semakin kuat tekanan beli atau jualnya. Sebaliknya, candlestick yang pendek mengindikasikan gerakan harga yang kecil dan mencerminkan konsolidasi.

Sebagaimana yang dapat dilihat pada Gambar 4.3. di halaman selanjutnya, candlestick putih panjang menunjukkan tekanan jual yang kuat. Makin panjang body candlestick putih, makin jauh pula harga penutupan di atas harga pembukaannya. Hal ini mengindikasikan bahwa harga naik secara signifikan dari pembukaan ke penutupan, dan para pembeli sangat agresif. Walaupun candlestick putih secara umum adalah bullish, tetapi sebagian besar tergantung pada posisinya dalam gambaran teknis yang lebih luas. Setelah penurunan yang berkelanjutan, candlestick putih dapat menjadi tanda potensi titik balik atau level support. Jika pembelian terlalu agresif setelah kenaikan yang panjang, hal ini dapat mengarah pada tren bullish yang berlebihan. 
Perbandingan antara grafik batang dengan grafik candlestick.

Candlestick hitam panjang menunjukkan tekanan jual yang kuat. Makin panjang suatu candlestick hitam, makin jauh pula harga penutupan berada di bawah harga pembukaannya. Hal ini menunjukkan bahwa harga menurun secara signifikan dari pembukaannya dan para penjual sangat agresif. Setelah kenaikan yang panjang, suatu candlestick hitam panjang dapat memberi pertanda titik balik atau menandai level resistance yang akan datang. Setelah masa penurunan yang panjang, candlestick hitam panjang dapat mengindikasikan kepanikan atau kapitulasi. 

Perbandingan candlestick panjang dan pendek.

Candlestick panjang yang lebih kuat adalah Marubozu bersaudara, yakni Hitam dan Putih. Marubozu tidak memiliki bayangan atas dan bawah, hingga titik tertinggi dan terendahnya diwakili oleh harga pembukaan atau penutupannya. Marubozu putih terbentuk saat harga pembukaan setara dengan titik terendahnya dan harga penutupannya setara dengan titik tertingginya. Hal ini mengindikasikan bahwa pembeli mengendalikan harga dari awal hingga akhir perdagangan. Marubozu hitam terbentuk saat harga pembukaan setara dengan titik tertingginya dan harga penutupan setara dengan titik terendahnya. Hal ini mengindikasikan bahwa penjual mengendalikan harga dari awal hingga akhir perdagangan. 

Candlestick Marubozu putih dan hitam.

Bayangan Panjang Versus Pendek

Bayangan atas dan bawah pada candlestick dapat memberi informasi yang bernilai tentang sesi perdagangan. Bayangan atas mencerminkan sesi tinggi dan bayangan bawah mencerminkan sesi rendah. Candlestick dengan bayangan pendek mengindikasikan bahwa sebagian besar dari aksi dagang terbatas di dekat harga pembukaan dan penutupan. Candlestick dengan bayangan panjang menunjukkan bahwa perdagangan berlanjut jauh dari harga pembukaan dan penutupan.

Candlestick dengan bayangan panjang.

Candlestick dengan bayangan atas panjang dan bayangan bawah pendek mengindikasikan bahwa pembeli mendominasi sesi tersebut dan menawar harga lebih tinggi. Namun, penjual selanjutnya memaksa harga turun, dan penutupan lemah menciptakan bayangan atas panjang. Sebaliknya, candlestick dengan bayangan bawah panjang dan bayangan atas pendek mengindikasikan bahwa penjual mendominasi sesi tersebut dan menyeret harga lebih rendah. Namun, pembeli kemudian muncul kembali dengan menawar harga lebih tinggi di akhir sesi dan penutupan yang kuat menciptakan bayangan bawah panjang.

Candlestick dengan bayangan atas panjang, bayangan bawah panjang dan body kecil disebut dengan spinning tops. Satu bayangan panjang mencerminkan pembalikan dari jenisnya; spinning tops mencerminkan keragu-raguan. Body kecil (kosong ataupun solid) menggambarkan gerakan kecil dari pembukaan ke penutupan, dan bayangan mengindikasikan bahwa baik bulls maupaun bears sama aktifnya selama sesi tersebut. Meskipun sesi dibuka dan ditutup dengan sedikit perubahan, harga bergerak tinggi dan rendah secara signifikan selama waktu itu. Pembeli maupun penjual tak dapat menangguk untung dan hasilnya dikesampingkan. Setelah kenaikan panjang atau candlestick putih panjang, suatu spinning tops mengindikasikan kelemahan bulls dan terdapatnya potensi perubahan atau interupsi tren. Setelah penurunan panjang atau candlestick hitam panjang, suatu spinning tops mengindikasikan kelemahan bears dan terdapatnya potensi perubahan atau interupsi tren.
Spinning Tops

Doji

Doji adalah candlestick penting yang memberi informasi atas diri mereka sendiri dan sebagai komponen dalam beberapa pola-pola penting. Doji terbentuk ketika harga pembukaan dan penutupan secara virtual sama. Panjang bayangan atas dan bawah dapat berbeda-beda dan candlestick yang dihasilkan Nampak seperti persilangan, persilangan terbalik atau tanda tambah. Secara sendiri, doji adalah pola netral. Setiap bias bullish atau bearish didasarkan pada gerak harga yang mendahuluinya dan konfirmasi yang akan datang. Istilah “Doji” digunakan baik untuk bentuk tunggal atau jamak. Hal ini dapat dilihat dari Gambar 4.7. di halaman berikutnya.

Secara ideal harga pembukaan dan penutupan harus sama, tetapi hal ini tidaklah mutlak. Meskipun suatu doji dengan harga pembukaan dan penutupan dipandang lebih kuat, namun yang lebih penting adalah mendapatkan intisari dari candlestick. Doji menyiratkan perasaan ragu-ragu atau pergolakan antara para pembeli dan para penjual. Harga bergerak di atas dan di bawah level pembukaan selama sesi, namun ditutup pada atau dekat dengan level pembukaan. Hasil-hasil dari Doji dikesampingkan. Baik bulls maupun bears tidak dapat mengendalikan laba dan suatu titik balik dapat dikembangkan dari hal ini. 
Candlestick Doji

Sekuritas yang berbeda memiliki criteria yang berlainan untuk menentukan kekuatan suatu doji. Saham seharga $20 dapat membentuk doji dengan perbedaa poin sebesar 1/8 antara pembukaan dan penutupan, sedangkan saham seharga $200 mungkin membentuknya dengan perbedaan poin sebesar 1 ¼. Penentuan kekuatan suatu doji akan tergantung pada harga, volatilitas saat ini, dan candlestick sebelumnya. Suatu doji seharusnya memiliki body yang sangat kecil yang nampak sebagai garis tipis relatif dibandingkan terhadap candlestick sebelumnya. Steven Nison mencatat bahwa doji yang terbentuk di antara candlestick lainnya dengan body kecil tidak akan dipandang penting. Sebaliknya, doji yang terbentuk di antara candlestick dengan body panjang akan dipandang signifikan.

Variasi Doji

Doji dan Tren

Relevansi suatu doji tergantung pada tren atau candlestick yang mendahuluinya. Setelah suatu kenaikan atau candlestick putih panjang, suatu doji memberi sinyal bahwa tekanan beli mulai melemah. Setelah suatu penurunan atau candlestick hitam panjang, suatu doji memberi sinyal bahwa tekanan jual mulai berkurang. Doji mengindikasikan bahwa kekuatan penawaran dan permintaan pada akhirnya akan sama dan perubahan tren kemungkinan sudah dekat. Doji yang berdiri sendiri tidak cukup menjadi penanda bagi suatu pembalikan dan dibutuhkan konfirmasi selanjutnya.

Doji dengan pendahulu candlestick putih panjang.

Doji dengan pendahulu candlestick hitam panjang.

Setelah suatu kenaikan atau candlestick putih panjang, doji memberi sinyal bahwa tekanan beli mungkin menurun dan tren naik mendekati akhir. Karena satu sekuritas dapat menurun hanya dari kurangnya pembeli, tekanan beli lebih lanjut diperlukan untuk mempertahankan suatu tren naik. Oleh karena itu, suatu doji dapat lebih signifikan setelah tren naik atau candlestick putih panjang. Bahkan setelah doji terbentuk, penurunan ke bawah lebih lanjut diperlukan untuk konfirmasi bearish. Hal ini dapat terjadi dengan satu gap ke bawah, candlestick hitam panjang, atau penurunan di bawah pembukaan candlestick putih panjang. Setelah suatu candlestick putih panjang, para trader harus waspada terhadap potensi terjadinya evening doji star.

Setelah suatu penurunan atau candlestick hitam panjang, suatu doji mengindikasikan bahwa tekanan jual berkurang dan tren turun kemungkinan mendekati akhir. Meskipun bears mulai kehilangan kendali penurunan, kekuatan lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi pembalikan. Konfirmasi bullish dapat muncul dari adanya gap ke atas, candlestick putih panjang atau kenaikan di atas pembukaan candlestick hitam panjang. Setelah suatu candlestick hitam panjang dan doji, para trader harus waspada terhadap potensi terjadinya morning doji star.

Doji Berkaki Panjang
Candlestick doji berkaki panjang.

Doji berkaki panjang memiliki bayangan atas dan bawah yang panjang dengan ukuran yang kurang lebih sama. Doji ini merefleksikan besarnya keragu-raguan pasar. Doji berkaki panjang mengindikasikan bahwa harga ditransaksikan bebas di atas dan di bawah level sesi pembukaan, tetapi ditutup secara jelas sama dengan pembukaannya. Setelah sejumlah besar sorakan dan teriakan, hasil akhirnya menunjukkan hanya suatu perubahan kecil dari pembukaan awalnya. Bentuk umum doji ini disajikan pada Gambar 4.11. di atas.
Doji Capung dan Nisan

Doji capung terbentuk ketika harga pembukaan, tertinggi, dan penutupan sama, sedangkan harga terendah membentuk bayangan bawah panjang. Candlestick yang dihasilkan terlihat seperti huruf ”T” dengan bayangan bawah panjang dan tanpa bayangan atas. Doji capung mengindikasikan bahwa penjual mendominasi perdagangan dan menarik harga lebih rendah selama sesi. Pada akhir sesi, pembeli kembali muncul dan mendorong harga balik ke atas ke arah level pembukaan dan sesi tinggi.

Doji Capung dan Nisan.

Implikasi pembalikan dari doji capung tergantung pada gerak harga sebelumnya dan konfirmasi setelahnya. Bayangan bawah panjang memberi bukti tekanan beli, penurunan mengindikasikan bahwa masih banyak penjual yang membayangi. Setelah tren turun yang panjang, candlestick hitam panjang, atau pada support, doji capung dapat memberi sinyal potensi pembalikan bullish atau titik dasar. Setelah tren naik yang panjang, candlestick putih panjang, atau pada resistance, bayangan bawah panjang dapat memberi pertanda potensi pembalikan bearish atau titik puncak. Konfirmasi bearish atau bullish diperlukan untuk kedua situasi tersebut.

Doji nisan terbentuk ketika harga pembukaan, terendah, dan penutupan sama, sedangkan harga tertinggi membentuk suatu bayangan atas panjang. Candlestick yang dihasilkan nampak seperti huruf ”T” terbalik dengan bayangan atas yang panjang tanpa bayangan bawah. Doji nisan mengindikasikan bahwa pembeli mendominasi perdagangan dan menarik harga lebih tinggi selama sesi. Namun demikian, pada akhir sesi penjual muncul kembali dan mendorong harga balik ke arah level pembukaan dan sesi rendah.

Bersama dengan doji capung dan candlestick lainnya, implikasi pembalikan dari doji nisan tergantung pada gerak harga sebelumnya dan konfirmasi selanjutnya. Meskipun bayangan atas panjang mengindikasikan rally yang gagal, titik tertinggi intraday memberi bukti adanya beberapa tekanan beli. Seteah tren turun panjang, candlestick hitam panjang, atau pada support, perhatian berbalik kepada bukti adanya tekanan beli dan potensi pembalikan bullish. Setelah tren naik panjang, candlestick putih panjang, atau pada resistance, perhatian berbalik kepada rally yang gagal dan potensi pembalikan bearish. Konfirmasi bearish atau bullish diperlukan untuk kedua situasi tersebut.

Bulls Versus Bears

Suatu candlestick menggambarkan peperangan antara Bulls (pembeli) dan Bears (penjual) selama periode waktu tertentu. Analogi dari perang ini dapat dibuat antara dua tim sepakbola, yang juga dapat dinamai tim Bulls dan tim Bears. Titik dasar (area rendah intrasesi) candlestick mencerminkan pendaratan untuk tim Bears dan titik puncak (area tinggi intrasesi) mencerminkan pendaratan untuk tim Bulls. Semakin penutupan mendekati titik tertinggi, semakin dekat pula tim Bulls kepada pendaratan. Semakin penutupan mendekati titik terendah, semakin dekat pula tim Bears kepada pendaratan. Enam tipe permainan di antaranya adalah seperti ditunjukkan pada Gambar 4.13. di bawah ini:

Enam jenis candlestick Bulls vs Bears.

1. Candlestick putih panjang mengindikasikan bahwa tim Bulls mengontrol bola (perdagangan) pada sebagian besar permainan.
2. Candlestick hitam panjang mengindikasikan bahwa tim Bears mengontrol bola (perdagangan) pada sebagian besar permainan.
3. Candlestick kecil mengindikasikan bahwa kedua tim tidak dapat memindahkan bola dan harga berakhir di sekitar mereka memulainya.
4. Bayangan bawah panjang mengindikasikan bahwa tim Bears mengontrol bola pada sebagian permainan, tetapi lepas kendali pada bagian akhir dan tim Bulls membuat gerak balik yang impresif.
5. Bayangan atas panjang mengindikasikan bahwa tim Bulls mengontrol bola pada sebagian permainan, tetapi lepas kendali pada bagian akhir dan tim Bears membuat gerak balik yang impresif.
6. Bayangan atas dan bawah yang panjang mengindikasikan baik tim Bears maupun Bulls memiliki momen mereka masing-masing sepanjang permainan, namun keduanya tidak dapat saling mengalahkan sehingga hasilnya dikesampingkan.

Apakah yang tidak diungkapkan Candle Stick ?

Candlestick tidak merefleksikan urutan kejadian di antara pembukaan dan penutupan, melainkan hanya hubungan antara pembukaan dan penutupan. Titik tertinggi dan terendah adalah jelas dan tak dapat disangkal, tetapi candlestick (dan grafik batang) tidak dapat menceritakan kepada kita mana yang terjadi lebih dulu.

Urutan kejadian dari titik tertinggi ke titik terendah.

Pada candlestick putih panjang, diasumsikan bahwa harga-harga naik di sebagian besar sesi. Namun, berdasarkan pada urutan kejadian tinggi/rendah, sesi tersebut dapat terjadi lebih volatil. Contoh pada Gambar 4.14. di atas menggambarkan dua kemungkinan urutan kejadian tinggi/rendah yang akan membentuk candlestick yang sama. Urutan kejadian yang pertama menunjukkan dua gerakan gerakan kecil dan satu gerakan besar: penurunan kecil terhadap pembukaan membentuk titik terendah, kenaikan tajam membentuk titik tertinggi, dan penurunan kecil lagi untuk membentuk penutupan. Urutan kejadian yang kedua menunjukkan tiga gerakan yang cukup tajam: kenaikan tajam terhadap pembukaan membentuk titik tertinggi, penurunan tajam membentuk titik terendah, dan kenaikan tajam kembali membentuk penutupan. Urutan kejadian yang pertama menggambarkan tekanan beli yang kuat, berkelanjutan, dan dipandang sebagai lebih bullish. Urutan kejadian kedua merefleksikan volatilitas yang lebih besar dan beberapa tekanan jual. Ini hanyalah sebagian dua contoh, sementara masih terdapat ratusan kemungkinan kombinasi lain yang dapat menghasilkan candlestick yang sama. Candlestick masih menawarkan informasi yang bernilai atas posisi relatifnya terhadap harga pembukaan, tertinggi, terendah, dan penutupan. Meskipun demikian, aktivitas perdagangan yang membentuk candlestick tertentu dapat bervariasi.

Trend Pendahulu

Dalam bukunya Candlestick Charting Explained, Greg Morris mencatat bahwa agar suatu pola dapat dikualifikasikan sebagai pembalikan, maka harus terdapat tren pendahulu untuk membalik. Pembalikan bullish memerlukan tren turun pendahulu dan pembalikan bearish memerlukan tren naik pendahulu. Arah tren dapat ditentukan dengan menggunakan garis tren, moving averages, analisis puncak/lembah atau aspek-aspek lain dari analisis teknikal. Suatu tren turun mungkin tetap terjadi sepanjang sekuritas diperdagangkan di bawah garis trennya, di bawah reaksi tinggi sebelumnya, atau di bawah moving average tertentu. Panjang dan lamanya tren akan tergantung pada preferensi individual. Namun demikian, karena candlestick bersifat jangka pendek, maka yang terbaik adalah mempertimbangkan gerak harga 1 – 4 minggu terakhir.

Penempatan Candle Stick
Posisi Bintang

Suatu candlestick yang membuat gap dari candlestick sebelumnya dikatakan berada pada posisi bintang. Candlestick pertama biasanya memiliki body riil besar (tetapi tidak selalu), dan candlestick kedua yang berada pada posisi bintang memiliki body riil kecil. Tergantung pada candlestick sebelumnya, candlestick posisi bintang membuat gap ke atas atau ke bawah dan nampak terisolasi dari gerak harga sebelumnya. Kedua candlestick tersebut dapat merupakan kombinasi putih dan hitam. Doji, palu, shooting stars, dan spinning tops memiliki body riil kecil, dan dapat terbentuk pada posisi bintang. Selanjutnya kita akan mempelajari pola 2 dan 3 candlestick yang memanfaatkan posisi bintang.

Candlestick dengan posisi bintang.

Posisi Harami
Candlestick dengan posisi Harami.

Suatu candlestick yang terbentuk dalam body riil candlestick sebelumnya dikatakan berada pada posisi Harami. Dalam bahasa Jepang, Harami berarti hamil dan candlestick yang kedua bersarang di dalam yang pertama. Candlestick yang pertama biasanya memiliki body riil besar dan yang kedua memiliki body riil kecil. Bayangan (tinggi/rendah) candlestick yang kedua tidak harus tercakup dalam yang pertama, meskipun lebih disukai yang demikian. Doji dan spinning tops memiliki body riil kecil dan dapat terbentuk dalam posisi harami. Selanjutnya kita akan mempelajari pola-pola candlestick yang memanfaatkan posisi harami.

Bayangan Panjang Pembalikan

Terdapat dua pasangan pola pembalikan candlestick tunggal yang terbentuk dari body riil kecil, satu bayangan panjang dan satu bayangan pendek atau tanpa bayangan. Secara umum, bayangan panjang paling tidak harus dua kali panjang body riil, baik hitam maupun putih. Lokasi bayangan panjang dan gerak harga sebelumnya menentukan klasifikasinya.

Pasangan pertama, Palu dan Orang Menggantung, terdiri dari candlestick identik dengan body kecil dan bayangan bawah panjang. Pasangan kedua, Shooting Star dan Palu Terbalik, juga mengandung candlestick yang identik, kecuali dalam hal ini mereka memiliki body kecil dan bayangan atas panjang. Hanya gerak harga sebelumnya dan konfirmasi ke depan yang menentukan sifat bullish atau bearish dari candlestick ini. Palu dan Palu Terbalik terbentuk setelah suatu penurunan dan merupakan pola pembalikan bullish, sementara Shooting Star dan Orang Menggantung terbentuk setelah suatu kenaikan dan merupakan pola pembalikan bearish.

Palu dan Orang Menggantung
Candlestick Palu dan Orang Menggantung

Palu dan Orang Menggantung Palu dan Orang Menggantung secara pasti nampak sama, tetapi memiliki implikasi yang berbeda berdasarkan pada gerak harga sebelumnya. Keduanya memiliki body riil kecil (hitam atau putih), bayangan bawah panjang dan bayangan atas pendek atau tanpa bayangan atas. Sebagaimana halnya dengan sebagian besar formasi candlestick tunggal atau ganda, Palu dan Orang Menggantung memerlukan konfirmasi sebelum gerakannya.


Pola Palu dan Orang Menggantung

Palu adalah suatu pola pembalikan bullish yang terbentuk setelah penurunan. Sebagai tambahan pada potensi pembalikan tren, palu dapat menandai dasar atau level support. Setelah suatu penurunan, palu memberi sinyal kebangkitan bullish. Titik rendah dari bayangan bawah panjang mengimplikasikan bahwa penjual menarik harga-harga lebih rendah selama sesi. Namun demikian, akhir yang kuat mengindikasikan bahwa para pembeli mendapatkan kembali pijakannya untuk mengakhiri sesi dengan catatan kuat. Meskipun hal ini nampak sudah cukup untuk melakukan aksi, palu memerlukan konfirmasi bullish lebih lanjut. Titik rendah palu menunjukkan bahwa banyak sekali penjual yang tersisa. Tekanan beli lebih lanjut (dan lebih disukai pada volume yang meningkat) diperlukan sebelum beraksi. Informasi semacam ini dapat berasal dari adanya gap ke atas atau candlestick putih panjang. Palu serupa dengan klimaks penjualan dan volume yang besar dapat bertindak sebagai pendukung validitas pembalikan.

Orang Menggantung adalah pola pembalikan bearish yang juga dapat menandai puncak atau level resistance. Terbentuk setalah suatu kenaikan, Orang Menggantung memberi sinyal bahwa tekanan jual mulai meningkat. Titik rendah dari bayangan bawah panjang mengkonfirmasi bahwa para penjual telah menekan harga-harga lebih rendah selama sesi. Meski bulls mendapatkan kembali pijakannya dan menarik harga-harga lebih tinggi ke titik akhir, penampakan dari tekanan jual menaikkan bendera kuning. Seperti halnya dengan Palu, suatu Orang Menggantung memerlukan konfirmasi bearish sebelum tindakan. Konfirmasi semacam ini dapat berasal dari adanya gap ke bawah atau candlestick hitam panjang di atas volume yang besar.

Palu Terbalik dan Shooting Star

Palu Terbalik dan Shooting Star nampak persis sama tetapi mempunyai implikasi yang berbeda berdasarkan pada gerak harga sebelumnya. Kedua candlestick memiliki body riil kecil (hitam atau putih), bayangan atas panjang dan bayangan bawah kecil atau tanpa bayangan bawah. Candlestick ini menandai potensi pembalikan tren, tetapi memerlukan konfirmasi sebelum tindakan.

Candlestick Palu Terbalik dan Shooting Star.

Shooting Star adalah pola pembalikan bearish yang terbentuk setelah suatu kenaikan dan berada dalam posisi bintang, sesuai namanya. Suatu Shooting Star dapat menandai pembalikan tren potensial atau level resistance. Candlestick ini terbentuk ketika harga membuat gap lebih tinggi pada pembukaan, naik selama sesi, dan sedikit lebih tinggi. Candlestick yang dihasilkan memiliki bayangan atas panjang dan body hitam atau putih yang kecil. Setelah kenaikan yang besar (bayangan atas), kemampuan bears untuk memaksa harga-harga turun telah menaikkan bendera kuning. Untuk mengindikasikan pembalikan substansial, bayangan atas harus relatif panjang dan setidaknya 2 kali panjang dari body. Konfirmasi bearish dibutuhkan setelah adanya Shooting Star dan dapat mengambil bentuk gap ke bawah atau candle-stick hitam panjang di atas volume yang besar.  


Contoh Pola Palu Terbalik dan Shooting Star.

Palu Terbalik terlihat sama persis seperti Shooting Star, tetapi terbentuk setelah suatu penurunan atau tren turun. Palu Terbalik mencerminkan potensi pembalikan tren atau level support. Setelah suatu penurunan, bayangan atas panjang mengindikasikan tekanan beli selama sesi. Namun demikian, bulls tidak dapat menahan tekanan beli ini dan harga ditutup sedikit berbeda dari titik tingginya untuk membentuk bayangan atas panjang. Karena kegagalan ini, konfirmasi bullish diperlukan sebelum tindakan. Suatu Palu Terbalik yang diikuti oleh gap ke atas atau candlestick putih panjang dengan volume besar dapat bertindak sebagai konfirmasi bullish.

Meramu Candle Stick

Pola-pola candlestick dapat dibuat dari satu candlestick atau lebih dan mereka dapat diramu bersama untuk membentuk satu candlestick. Candlestick ramuan ini menangkap intisari dari pola dan dapat dibentuk dengan menggunakan hal-hal berikut ini:

• Pembukaan dari candlestick pertama
• Penutupan dari candlestick terakhir
• Titik tertinggi dan terendah dari pola tersebut

Dengan menggunakan pembukaan dari candlestick pertama, penutupan dari candle-stick kedua, dan titik tertinggi/terendah dari pola, suatu pola Bullish Engulfing atau Piercing diramu menjadi Palu. Bayangan bawah panjang dari Palu memberi sinyal potensi pembalikan bullish. Sebagaimana halnya Palu, baik pola Bullish Engulfing maupun Piercing memerlukan konfirmasi bullish.

Contoh peramuan candlestick.

Contoh peramuan candlestick.

Peramuan candlestick dari pola Bearish Engulfing atau Dark Cloud Cover akan membentuk Shooting Star. Bayangan atas panjang dari Shooting Star mengindikasikan potensi pembalikan bearish. Sebagaimana halnya Shooting Star, pola Bearish Engulfing dan Dark Cloud Cover memerlukan konfirmasi bearish.

Lebih dari dua candlestick dapat diramu menggunakan pedoman yang sama: pembukaan dari yang pertama, penutupan dari yang terakhir, dan titik tertinggi/terendah dari pola.

Peramuan Three White Soldiers menciptakan candlestick putih panjang dan peramuan Three Black Crows menciptakan candlestick hitam panjang. Hal ini ditunjukkan oleh Gambar di bawah.

Contoh peramuan candlestick.
Read more ...
Published, October 2015 By Catatan Forex