Breaking News

Belajar Forex

Analisis Forex

Indikator Forex

Strategy Trading

Tampilkan postingan dengan label Broker Forex. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Broker Forex. Tampilkan semua postingan

Senin, 09 November 2015

Regulasi Broker


Regulasi Broker

Hal yang juga sangat penting dalam memilih broker, salah satunya adalah regulator yang dimiliki. Badan regulator ini adalah lembaga milik pemerintah setempat dimana broker tersebut beroperasi yang memberikan lisensi dan mengawasi seluruh kegiatan Broker yang berhubungan dengan nasabah. 

Lembaga tersebut mengawasi kegiatan Broker dengan tujuan melindungi nasabah (trader) terhadap tindakan kecurangan yang bisa dilakukan oleh Broker.

Kenyataan yang ada adalah banyak broker berjenis Bandar/Market Maker, yang membuat market Forex sendiri atau melakukan intervensi terhadap transaksi trading yang Anda lakukan. Broker jenis Bandar ini akan untung jika trader mengalami loss dan merugi jika trader withdrawal profit (conflict of interest). Oleh karena itu, sangat disarankan untuk tidak memilih broker berjenis Bandar/Market 

Maker/Dealing Desk. Sekalipun Anda cocok dengan broker berjenis Bandar, apabila memiliki regulator yang baik, akan menjadi hal yang patut dipertimbangkan.

Broker Regulator memiliki aturan-aturan atau kebijakan yang ketat untuk melindungi nasabah yang biasanya sangat sulit untuk dijalankan oleh perusahaan pialang/broker.

Berikut ini adalah beberapa Badan Regulator Forex yang ada di beberapa negara:

1.    CFTC (Commodity Futures Trading Commission) – United States www.cftc.gov

Regulasi tertinggi Broker Forex di US, jika broker yang memiliki lisensi dari CFTC, bisa Anda cek disini. Download file pdf atau .xls terbaru yang berisi list perusahaan pialang yang terdaftar di CFTC, perusahaan pialang (broker) yang teregulasi CFTC ada di list Financial Data for FCMs.

Beberapa broker yang berasal dari US dan berlisensi CFTC ini mengembangkan sayapnya untuk melayani trading para trader dari seluruh dunia. Sebagai contoh adalah broker FXDD, terdapat managemen yang sedikit berbeda antara FXDD US dan FXDD Malta, dimana keduanya adalah perusahaan pialang yang sama namun dipayungi oleh regulator yang berbeda. FXDD US berkantor dan beroperasi di US, dan dipayungi aturan dari CFTC, sedangkan FXDD Malta berkantor di Malta dan beroperasi untuk melayanai trader dari negara selain US dipayungi oleh regulator MFSA (Malta Financial Services Authority). Anda harus membedakan ini dengan benar, dengan kata lain FXDD Malta tidak teregulasi CFTC melainkan teregulasi MFSA yang termasuk bagian dari FCA UK. Untuk melayani trader dari Indonesia, FXDD menyerahkan kepada FXDD Malta. Sebagai contoh lagi adalah broker Forex.com Gain Capital, broker ini memiliki beberapa kantor pusat yaitu di US, UK, Hongkong dan Australia. Dan masing-masing cabang tersebut dipayungi hukum/regulasi yang berlaku dimasing-masing negara.

2.    NFA (National Futures Association) – United States www.nfa.futures.org

NFA adalah regulator yang menaungi Broker Forex yang beroperasi di Amerika Serikat. Saat ini kebijakan NFA salah satunya adalah Broker yang berlisensi NFA hanya bisa memberikan leverage maksimal 1:50. Contoh Broker forex yang berlisensi NFA adalah FXDD US dan IBFX US.
NFA bertugas untuk melindungi investor dan mengawasi broker forex agar tetap sesuai dengan aturan-aturan yang ditetapkan di US. Untuk menjadi member NFA, broker forex harus memiliki kekayaan minimal $20.000.000.

3.    FSA (Financial Services Authority) – United Kingdom www.fsa.gov.uk

FSA adalah regulator yang menaungi broker Forex yang beroperasi di Inggris dan sekitarnya. FSA bertugas mengawasi broker forex dan melakukan tindakan tegas jika terjadi tindakan pelanggaran yang dilakukan Broker yang bisa merugikan investor/nasabah (trader). Untuk menjadi member FSA ini, broker forex harus memiliki kekayanaan minimal $1.000.000
Contoh broker forex yang berlisensi FSA adalah Fx Pro.

4. ASIC ( Australian Securities and Investments Commission ) –  Australia www.asic.gov.au

ASIC adalah Australia’s Corporate yang menjamin seluruh kegiatan finansial market yang beroperasi di Australia berjalan Jujur dan Transparan. Broker forex yang bernaung di ASIC harus menempatkan dana investor dalam segregated account (akun yang terpisah dari rekening Broker). Untuk menjadi member ASIC ini, broker forex harus memiliki kekayaan minimal $1.000.000.
Contoh broker forex yang berlisensi ASIC adalah IBFX AU, ICMarkets, FXOPEN AU.

5.    Bappepti – Indonesia bappebti.go.id/id/home

Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komiditi atau disingkat Bappebti adalah lembaga negara di bawah kementrian perdagangan yang bertugas mengawasi penyelenggaraan kegiatan perdagangan berjangka dan komoditi yang ada di Indonesia. Bappebti yang memberikan ijin/legal, broker lokal yang beroperasi dan menawarkan produk berjangka dan komiditi untuk trader di Indonesia.

Contoh broker forex yang berlisensi Bappebti adalah Askap Futures, Millenium Penata, dll
Ada banyak broker yang bermunculan dari beragam negara, sehingga Anda perlu lebih selektif dalam memilih broker. Anda bisa memilih broker yang Lokal atau International sesuai dengan kenyamanan dan fasilitas trading yang sesuai dengan yang Anda inginkan.



Read more ...

Selasa, 03 November 2015

Memilih Broker Forex


Tips Memilih Broker Forex


Hal yang perlu diperhatikan :

Pada dasarnya banyak sekali broker forex yang bisa Anda pilih. Dalam sejarah dunia Forex, memang ada beberapa broker yang pada akhirnya SCAM, namun banyak juga broker yang Bandar sekalipun bisa berkembang dan memiliki client trader yang jumlahnya sangat banyak. Broker yang akhirnya menjadi SCAM biasanya memiliki ciri-ciri tidak teregulasi sama sekali, menghadirkan leverage yang besar, memiliki spread yang janggal bisa sampai 0 pip dan tanpa komisi. Broker seperti ini sangat perlu Anda waspadai, karena akan mencari untung dengan memanipulasi harga, menggunakan plugin metatrader yang bertujuan mencuri profit yang didapatkan trader.

Praktik-praktik kecurangan dan manipulasi yang dilakukan Broker Forex sudah menjadi hal yang umum terjadi. Banyak sekali trader yang dirugikan dalam trading mereka, bahkan trading mereka bisa berakhir dengan loss bahkan MC (margin call). Untuk menyikapi kejadian-kejadian ini, langkah apa yang perlu Anda lakukan sebelum Anda trading ?

Memilih Broker Forex secara Cermat

Tujuan memilih broker disini adalah demi mendapatkan kenyamanan dalam trading, keamanan untuk penempatan dana Anda dan untuk mengurangi praktik manipulasi harga.

1.      Regulator dan Contract Agreement
Hal pertama yang harus Anda perhatikan adalah apakah broker yang hendak Anda pilih adalah broker yang berlisensi dan teregulasi? Pelajari dan teliti regulator yang mengawasi kegiatan broker tersebut, bagamana kondisi/fasilitas trading yang diberikan, bagaimana broker menyimpan dana klien, sampai kepada reputasi dari broker tersebut dimata trader-trader yang sudah pernah memiliki pengalaman trading disana.

Jika diketahui tahun berdiri broker itu sangat lebih baik, broker yang baik dan sudah cukup lama berdiri, akan mudah mendapatkan informasi terkait reputasi broker selama beroperasi. 

Mempelajari contract agreement/cust agreement juga perlu Anda lakukan, Anda bisa mengetahui cust agreement dari setiap broker dengan membaca file cust agreement yang biasanya diupload oleh broker di official website mereka atau Anda bisa bertanya langsung pada kami sebagai Introducer Broker untuk client dari Indonesia. Ini diperlukan agar Anda tidak menyesal dikemudian hari karena sudah terlanjur melakukan deposit, namun ternyata broker tersebut memiliki aturan yang tidak sesuai dengan Anda.

2.      Dukungan Terhadap Semua Strategy Trading
Broker yang kredibel tidak membatasi teknik ataupun penggunaan EA pada setiap account trading yang dihadirkan. Ada beberapa broker yang tidak memperbolehkan scalping, hedging maupun teknik yang lain, dan sebaiknya Anda berhati-hati dalam memilih broker, sesuaikan dengan kebiasaan teknik trading yang Anda gunakan.

3.      Leverage & Spread
Setiap broker menghadirkan maksimal leverage yang bisa diberikan kepada clientnya. Leverage ini mutlak harus Anda perhatikan karena sebagai dasar perhitungan margin saat Anda trading. Hal ini juga berkaitan dengan dana yang Anda depositkan, semakin kecil dana Anda, sebaiknya Anda memilih leverage maksimum yang bisa diberikan broker apabila dana tidak terlalu besar, untuk saat ini leverage maksimum yang diberikan oleh broker-broker teregulasi berkisar 1:400 dan 1:500. Namun konsekuesi penggunakan leverage maksimum ini bisa berbahaya apabila Anda tidak memiliki manajemen keuangan yang baik.

Kemudian yang perlu Anda ketahui spread yang diberikan broker, tips untuk melihat live spread ini bisa melalui website official broker, atau dengan cara Anda mendaftar live account terlebih dahulu, sebelum Anda deposit dan setelah live account Anda disetujui, Anda bisa login kedalam metratrader 4 Anda untuk melihat live spread saat pasar forex buka.

Kadang beberapa broker baru mengaktifkan akun trading Anda setelah Anda melakukan deposit, namun biasanya broker sudah memberikan informasi live spread melalui official website mereka.

4.      Segregated Account
Pemisahan dana antara dana yang diperlukan untuk operasional broker dan dana yang diinvestasikan para trader merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Dana trader yang dimasukan ke dalam account rekening tersendiri bisa meminimalisir kemungkinan client kehilangan dana mereka apabila terjadi hal yang tak terduga menimpa broker. Perlu diketahui bahwa salah satu persyaratan yang diberikan oleh badan regulator adalah pemisahan dana ini (segregated account).

5.      Kecepatan Eksekusi Order
Broker yang memiliki server yang handal dan reliabel, bisa menghadirkan trading yang nyaman, tanpa delay dan freeze pada chart MT4 Anda, tidak bisa dipungkiri bahwa konektivitas server adakalanya mengalami degradasi, namun broker yang terpercaya, bisa menyelesaikan masalah tersebut dengan cepat.

6.      Dukungan Teknis
Adanya dukungan/support yang cepat baik melalui email, telepon maupun live chat.
Dengan memahami dan mengerti dengan baik broker yang Anda gunakan, Anda akan nyaman dan bisa meminimalisir manipulasi yang sering dilakukan broker-broker yang tidak teregulasi. 

Yang perlu dihindari dalam memilih broker

Dalam memilih broker yang baik, Anda perlu menghindari beberapa hal berikut:
  1. Berhati-hati dengan Broker yang beroperasi dan berkantor di negara offshore, tanpa bermaksud merugikan broker-broker yang berasal dari negara offshore, dikarenakan adanya kelemahan/tidak ketatnya aturan-aturan di negara offshore sehingga untuk langkah aman sebaiknya Anda menghindari broker yang beroperasi di negara offshore tersebut.
  2.  Jangan terpikat oleh Bonus Deposit yang diberikan broker, banyak sekali broker tidak jelas regulatornya memberikan deposit bahkan hingga 100%, biasanya bonus besar ini diberikan oleh broker yang berjenis Bandar, untuk menarik clients sebanyak mungkin.
  3. Broker teregulasi ketat, tidak menerima transfer deposit maupun withdrawal melalui pihak ketiga (exchanger). Ciri-ciri broker yang kurang ketat regulasinya, mereka bisa menambahkan exchanger (pihak ketiga) dalam daftar media transaksi deposit maupun withdrawal. Dan broker yang ketat demi alasan keamanan dan mencegah kegiatan pencucian uang, mereka tidak diperbolehkan menambahkan pihak ketiga sebagai media deposit & withdrawal oleh regulator mereka.
Diharapkan dengan mengetahui hal-hal di atas. Anda bisa memilih broker yang sesuai dengan teknik trading Anda, dan Anda merasa nyaman trading di broker yang Anda pilih serta meminimalisir manipulasi yang sering terjadi.



Read more ...

Minggu, 01 November 2015

Definisi Broker


DEFINISI BROKER

Broker adalah perusahaan pialang yang Kegiatan utamanya adalah memberikan klien akses ke bursa mata uang internasional ( forex market ). Broker merupakan provider/penyedia server antara individu(trader) dan bursa valas. Klien suatu broker bisa berkomunikasi dengan perusahaan melalui situs resmi perusahaan tersebut, di mana klien mendaftarkan akun tradingnya, yangmana melalui akun tersebut klien sendiri melakukan transaksi trading di bursa forex. Dalam hal ini Broker bertindak sebagai perantara antara bursa dan klien(trader), karena tidak mungkin untuk secara independen melakukan kegiatan transaksi jual beli valas di bursa forex.

Dalam transaksi jual beli valas oleh kliennya Broker juga bertindak sebagai penyedia dana pinjaman sebesar nilai kontrak pembelian/penjualan suatu pasangan mata uang yang relative besar. 

Broker akan membelikan kontrak tersebut untuk kliennya asalkan klien memiliki capital/modal sesuai dengan jumlah margin/jaminan untuk nilai kontrak jual/beli tersebut.

Hubungan klien dan Broker diatur oleh Perjanjian Nasabah, yang dengan jelas menunjukkan daftar layanan dan kondisi yang disediakan layanan Broker tersebut, baik mengenai ketentuan transaksi, spesifikasi kontrak, pemberian bonus dll.

Dalam perkembangannya, jenis broker forex berkembang menjadi beberapa jenis seperti :

Broker Dealing Desk :

Broker Dealing Desk merupakan jenis broker yang secara umum menciptakan kondisi market tersendiri yang telah mereka tentukan. Dengan kata lain menjadi bandar. Dalam broker dealing desk, setiap transaksi yang pihak trader lakukan tidak dilempar ke market, melainkan dilayani oleh broker itu sendiri. 

Jika anda melakukan buy maka broker melayani dengan melakukan sell. Begitu juga sebaliknya, jika anda sell maka broker melayani dengan melakukan buy. Dengan kata lain, jenis broker ini secara otomatis melawan setiap transaksi yang anda lakukan.

Jika transaksi yang kita lakukan profit, maka keuntungan diambil dari dana broker tersebut. Sedangkan jika transaksi kita loss, maka kerugian kita secara otomatis menjadi keuntungan bagi pihak broker dealing desk. Karena hal inilah, jenis broker ini bisa menciptakan market dari usernya sendiri. Itu sebabnya mereka disebut dengan dealer ( dealing desk ).

Dalam broker dealing desk besar, transaksi buy dan sell pada broker dealing desk diambil dari kumpulan order client mereka sendiri. Jika tidak mencukupi volumenya / tidak match barulah dilayani oleh broker tersebut.

Broker dealing desk seringkali dikonotasikan sebagai jenis broker yang buruk, padahal tidak demikian. Broker dealing desk jika teregulasi dengan benar dan legal, juga terawasi oleh badan regulator sama saja kualitasnya dengan broker non dealing desk. Bahkan, tanpa adanya broker dealing desk, kemungkinan besar trader kelas kecil tidak akan bisa ikut terjun dalam trading forex online karena hanya jenis broker inilah yang biasanya melayani client kecil.

Rekomendasi regulator yang kredibel bagi broker dealing desk antara lain : badan NFA, CFTC, FCA, dan ASIC .

Broker Dealing Desk bisa dibagi menjadi dua kategori umum :

·       Broker Dealing Desk Besar

Biasanya broker jenis yang ini tergabung dalam badan regulator resmi dan kredibel seperti NFA, CFTC, FCA, dan ASIC. Selain itu kantor utamanya berada ditempat yang jelas, bukan di negara yang kurang dikenal.
Broker dealing desk besar lebih direkomendasikan karena jaminan keamanannya yang lebih terjamin. Dana anda relatif lebih aman dari scam, karena broker dealing desk besar diawasi oleh badan regulator yang jelas (biasanya dari pemerintah), memiliki modal besar, dan juga terkontrol.

·       Broker Dealing Desk Kecil

Jenis broker ini biasa juga dikenal dengan istilah broker bucketshop. Kategori broker ini biasanya berkantor pusat di daerah yang kurang dikenal, dan tidak terdaftar di badan regulator besar.
Banyak dari broker forex online yang beroperasi saat ini termasuk dalam jenis broker bucketshop. Broker bucketshop juga merupakan jenis broker yang lebih rentan melakukan kecurangan. Hal ini dikarenakan tidak adanya badan pengawas resmi yang mengontrol kinerja mereka, sehingga posisi client relatif lebih lemah.
Jika anda memilih jenis broker bucketshop, pastikan sebelumnya anda telah melakukan review dan mencari informasi terlebih dahulu dari user lain, dari forum-forum internet, facebook, dan lain sebagainya. pilih broker dealing desk kecil yang sudah cukup lama beroperasi, dan tidak memiliki reputasi jelek/negatif dikalangan trader online.
Broker Non Dealing Desk :
Broker Non Dealing Desk – Broker Non dealing desk merupakan jenis broker forex dimana order yang dilakukan oleh clientnya langsung diteruskan ke market forex, lembaga-lembaga keuangan/bank besar, atau pada broker lain yang lebih besar. Jenis broker ini banyak direkomendasikan karena sifatnya yang relatif lebih adil terhadap client dan anpa manipulasi harga.

Ciri dari broker non dealing desk biasanya adalah adanya Spread yang fluktuatif (berubah-ubah) tergantung pada kondisi market forex.
Broker non dealing desk dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain : Broker ECN, Broker STP, dan Broker DMA.

·       Broker Forex ECN

ECN merupakan singkatan dari Electronic Communication Network. Dalam broker forex ECN, order dari user langsung di teruskan ke market yang sesungguhnya dan berinteraksi langsung dengan pelaku market lain seperti Bank, pemerintah, perusahaan, ataupun trader lainnya.
Proses jual beli yang terjadi dilakukan tanpa adanya intervensi dari pihak broker. Pihak broker sebagai penyedia jasa hanya mengambil keuntungan berupa spread atau komisi saja.
Kondisi market di broker forex ECN merupakan kondisi real dari market forex, trader langsung bertansaksi di market tanpa di bandari oleh broker.

·       Broker Forex STP

STP disini merupakan kepanjangan dari Straight Through Processing. Broker Forex STP dalam prakteknya merupakan penghubung order yang kita lakukan dengan broker lain yang lebih besar. Dengan kata lain, Broker STP tidak menyambungkan order kita ke market, namun pada broker lain yang lebih besar yang berperan sebagai penyedia liquiditas bagi si broker STP tersebut.
Order dari client disambungkan oleh broker STP pada broker besar, atau pada beberapa broker ECN (multi liquiditor).

·       Broker Forex DMA

DMA disini merupakan kepanjangan dari Direct Market Acces . Jenis broker forex DMA cara kerjanya sama mirip dengan broker ECN dengan campuran sistem STP. Perbedaanya adalah, dalam broker DMA pihak broker terikat kontrak untuk menggunakan liquiditor tertentu. Sistem transaksi yang digunakan adalah berbasis Best rate dari para liquiditornya.
Dalam prakteknya, banyak broker yang mempromosikan diri sebagai broker ECN, padahal dalam kenyataanya merupakan broker STP atau DMA. Hal ini tentunya perlu dicermati oleh calon klien, karena ada perbedaan mendasar antara tipe ECN dengan STP atau DMA. Tipe broker STP atau DMA menggunakan jasa broker lain sebagai penyedia liquiditasnya, sehingga kualitas dari si broker tersebut (eksekusi order,dll) amat tergantung dari kualitas dari penyedia likuiditasnya. Dalam broker ECN asli, order dari client akan secara langsung di lempar ke market, ke multi interbank tanpa intervensi broker manapun.
Biasanya, broker tipe STP atau DMA dengan likuiditor bagus sudah cukup baik kualitasnya.
Tipe broker ECN memiliki kelemahan dalam fleksibilitasnya. Biasanya membutuhkan modal lebih besar untuk buka akun di broker ECN, ada komisi, tidak bisa melakukan hedging, dan terdapat rule First In First Out. Selain itu tipe broker ECN murni biasanya tidak menggunakan software MT4.
Hybrid broker :
Jenis broker ini menggabungkan fungsi dari broker non dealing desk dengan broker dealing desk. Secara umum, jenis broker ini menerapkan aturan tertentu dalam meng-handle transaksi ; apakah diterima oleh sisi broker ( bandar ) atau diteruskan ke market.

Contoh :

Satu Broker Hybrid menentukan jika lot order dari client adalah lebih besar dari (misalnya) 100 lot, maka akan dilempar ke market langsung atau ke penyedia likuiditas lain (fungsi non dealing desk). Semua order dibawah 100 lot secara otomatis akan dilayani oleh broker itu sendiri ( fungsi dealing desk ).

Contoh lainnya jika berdasarkan account trading. Misalkan si broker hybrid menyediakan jenis akun cent, micro, dan standar. Transaksi dari akun cent dan mikro dilayani oleh broker sendiri( (fungsi dealing desk). Sedangkan dari akun standar di lempar langsung ke market atau ke penyedia likuiditas lain (fungsi non dealing desk).

Mengetahui apakah satu broker berjenis hybrid atau bukan cukup sulit. Hal ini hanya bisa diketahui setelah di coba langsung, atau jika pihak broker memang mencantukannya dalam keterangan tentang mereka.

Broker forex online saat ini banyak juga yang berperan sebagai bandar ( market maker ). Jika berperan sebagai market maker, maka broker forex akan “melawan” transaksi buy/sell yang anda lakukan dan mendapatkan keuntungan dari setiap transaksi rugi anda.

Adanya broker bandar ( market maker ) tidak selalu merugikan. Keberadaan mereka memungkinkan kita yang bermodal kecil untuk ikut serta dalam trading valas online. Jika tidak ada broker market maker, maka trader kecil tidak akan mampu untuk melakukan transaksi langsung ke market.

Memilih Broker Forex

Satu hal yang akan anda lakukan sebelum terjun trading forex adalah memilih layanan broker yang cocok untuk anda. Ini merupakan hal yang gampang-gampang susah.

Saat ini terdapat banyak sekali broker forex online yang beroperasi, anda bisa memilih broker forex tersebut sesuai dengan kriteria yang anda inginkan seperti ; tempat broker tersebut teregulasi, minimal dana deposit, jenis akun trading, cara deposit dan withdraw, bantuan analisa harian, dan lain sebagainya.



Read more ...
Published, October 2015 By Catatan Forex