Breaking News

Belajar Forex

Analisis Forex

Indikator Forex

Strategy Trading

Sabtu, 29 Oktober 2016

Trading Dengan False Breakout


Breakout adalah penembusan harga pada suatu level tertentu yang dianggap penting, bisa level resistance, support atau level psikologis angka bulat. Jika pergerakan harga gagal menembus level tersebut maka dikatakan breakout yang salah atau false breakout. Menurut teori, support atau resistance adalah level penting yang seharusnya ditembus (break) atau tidak ditembus (bounching). Dengan acuan ini maka trader seharusnya entry sell ketika harga sudah melampaui level support atau buy jika harga lewat level resistance.

Namun dalam perkembangannya, kenyataan di pasar sering kali berbeda. Harga bisa break sesaat untuk segera berbalik arah lagi (bounching) atau terjadi false breakout. Trader yang memanfaatkan momen ini untuk entry bisa disebut contrarian trader, dan cara yang digunakan dinamakan contrarian trading. Trading dengan false breakout adalah salah satu cara dalam contrarian trading.
Contrarian trading bisa dilakukan misalya dengan mencari peluang entry buy pada saat pergerakan harga turun atau peluang sell saat harga dianggap telah overvalued atau terlalu mahal, tentu saja setelah disesuaikan dengan kemungkinan terjadinya pembalikan arah trend (trend reversal) melalui konfirmasi indikator teknikal atau formasi price action yang terbentuk.

Jika kebetulan Anda gemar menggunakan strategi breakout mungkin pernah mengalami ketika Anda telah entry dibawah level support atau diatas resistance saat harga menembus, tiba-tiba pergerakan harga berbalik arah. Ada beberapa sebab mengapa pasar gagal breakout, yang tampak jelas adalah menurunnya momentum sesaat setelah harga berhasil break. Pada level-level penting ini terjadi pertarungan antar pemain besar, yaitu bank sentral, institusi keuangan dan para big boys.

Jika bank sentral tidak ingin harga lewat level tertentu maka akan segera melipat gandakan ukuran lot (position size), dan jika para big boys merasa kurang mendapat dukungan, atau merasa tidak cukup kuat melawan bank sentral, maka mereka akan ikut arus, entry pada arah reversal. Oleh karena itu pada level-level penting tersebut pergerakan harga akan meluncur dengan cepat dan tajam karena momentum yang sangat kuat, baik ketika break maupun saat berbalik arah (false breakout)

Sebagai contoh, berikut false breakout pada trend bullish yang pernah terjadi pada pergerakan harga GBP/USD daily. Pada awal Nopember 2007 GBP/USD berhasil tembus level 2.1050, 50 pip diatas level psikologis 2.1. Perlu diketahui Pound belum pernah mencapai angka 2 per US dollar-nya sejak Maret 1993. Setelah formasi bar candlestick membentuk engulfing bearish, selanjutnya Pound-dollar merosot hingga ke level 1.5 setahun kemudian (Nopember 2008), 6000 pip dari level false breakout. Perhatikan sentimen pasar di hari-hari selanjutnya yang cenderung bearish.

Contoh lain pada pasangan mata uang populer EUR/USD. Pada chart weekly berikut tampak terjadi beberapa false breakout pada trend bullish maupun bearish, di level-level angka bulat.



Perhatikan semakin kuat level resistance atau support maka semakin kuat pula pergerakan arah reversal yang terjadi setelahnya.

Dalam pasar forex false breakout lebih sering terjadi mengingat pada umumnya kondisi pasar yang benar-benar trending hanya sekitar 20% hingga 30% dari seluruh pergerakan harga. Oleh karenanya strategi ini cukup populer dalam trading forex.
Breakout dan false breakout pada kondisi sideways

Kondisi false breakout sering kali terjadi pada pasar yang sideways (ranging), seperti pada contoh berikut:


Disini terlihat 4 kali false breakout, 2 kali pada level resistance dan 2 kali pada level support. Trader yang terbiasa dengan analisa price action tentu bisa mengantisipasi dengan formasi bar yang terbentuk, pin bar, inside bar ataupun doji. Dengan pengamatan setup price action dan konfirmasi indikator teknikal akan bisa diketahui apakah kondisi breakout tersebut telah sempurna atau belum.

Agar aman, contrarian trader akan cenderung menggunakan limit order pada area yang dekat dengan level resistance atau support, yaitu limit sell pada area 2 dan 4, dan limit buy pada area 1 dan 3. Sedang trader yang agresif akan memanfaatkan terjadinya kondisi breakout yang sempurna dengan stop order, yaitu stop buy pada area 2 atau 4, dan stop sell pada area 1 atau 3. Seperti tampak pada contoh diatas, breakout yang sempurna terjadi setelah 4 kali false.

Namun demikian pending order seperti itu belum tentu aman, dan lebih bersifat untung-untungan karena kita tidak tahu pasti alur perilaku harga (order flow) pada level-level order yang kita tempatkan. Untuk lebih obyektif kita mesti mengetahui perilaku pergerakan harga keseluruhan dengan mengacu pada time frame yang lebih tinggi untuk mengetahui trend yang dominan pada saat ini. Jika dominan uptrend maka keadaan sideways akan cenderung breakout pada resistance, dan sebaliknya jika yang dominan downtrend.

Berikutnya kita lihat formasi bar candlestick dan setup price action di sekitar level resistance dan support. Pada contoh diatas, pada area 1 tampak inside bar diikuti oleh doji, menunjukkan konsolidasi pasar yang kuat. Selain itu juga terjadi rejection pada level support. Kita bisa entry buy ketika level tertinggi mother bar telah terlewati. Pada area 2 tampak pin bar dan inside bar serta rejection pada resistance. Hal ini menunjukkan pasar yang sedang konsolidasi setelah harga menguji level resistance. Entry sell bisa dilakukan ketika level terendah mother bar telah ditembus, demikian pula pada area 4.

False breakout pada level psikologis


Contoh lain adalah false breakout yang sering terjadi pada level psikologis, seperti berikut ini:


 
False breakout
terjadi 2 kali pada level psikologis 1.6000. Pertama saat swing low, dengan terbentuknya inside bar, dan kedua saat terbentuk formasi bullish engulfing.

Dalam trading dengan false breakout hendaknya kita tidak terburu-buru untuk entry. Tunggu hingga arah sentimen pasar jelas.

Sumber :
www.forex-fx-4x.com - Contrarian Trading Approaches - Fading The Breakout


Read more ...

Jumat, 28 Oktober 2016

Pivot Point


“Pivot Point analysis is a famous technique that is used as price forecasting method by day traders and floor traders alike. I Know it is very popular among professionals I am one of them who uses it in my studies and market analysis”

A Complete Guide to Tehcnical Trading Tactics
John L Person

Sesuai dengan pernyataan dari Person bahwa Pivot Point adalah salah satu alat untuk meramalkan pergerakan harga. Apapun artinya dan siapapun yang menyebutkannya, pada intinya tetap Pivot Point adalah Support dan Resistance yang dibuat berdasarkan perhitungan matematis (seperti yang saya sebutkan di bagian Support dan Resistance).

Perhitungan Pivot Point

Pivot Point umumnya terdiri dari 5 Garis, yaitu :

  1. Nilai Pivot Point
  2. Support #1
  3. Support #2
  4. Resistance #1
  5. Resistance #2

Saya katakan ‘umumnya’ karena ada yang membuat Support & Resistance sampai tingkat 3 (Support #3 & Resistance #3), namun karena perhitungannya tidaklah standar, maka Support dan Resistance #3 tidak saya cantumkan dalam buku ini.

Rumus – rumus Pivot Point adalah sebagai berikut :

  • Pivot Point tipe 1 (Standar) = (H0 + L0 + C0) / 3
  • Pivot Point tipe 2 = (H0 + L0 + C0 + O1) / 4
  • Pivot Point tipe 3 = (H0 + L0 + O1) / 3
  • Resistance #1 = (2 x P) – L0
  • Resistance #2 = P + (H0 – L0)
  • Support #1 = (2 x P) – H0
  • Support #2 = P – (H0 – L0)

Dimana :
  • P = Pivot Value
  • H0 = Session high (Harga Tertinggi pada hari / periode / candle / bar sebelumnya)
  • L0 = Session Low (Harga Terendah pada hari / periode / candle / bar sebelumnya)
  • C0 = Session Settlement (Harga Closing pada hari / periode / candle / bar sebelumnya)
  • O1 = Next Open (Harga Open pada hari / periode / candle / bar sekarang)

Untuk pergerakan harga yang sering terjadi gap yang cukup besar antara periode satu dengan yang lainnya, Person menyarankan perhitungan Pivot Point tipe 2 dan tipe 3.

Perlu diingat bahwa Pivot Point dihitung dari harga yang terjadi saat ini / saat lalu untuk mendapat Support dan Resistance saat nanti / saat sekarang.
Sebagai contoh, jika anda ingin melihat pergerakan hari ini, maka anda membutuhkan data harga (Open – High – Low – Close) di hari kemarin. Jika anda ingin melihat pergerakan harga satu jam ke depan, anda membutuhkan data harga per satu jam saat ini.

Saat ini, ada beberapa software teknikal analisa yang secara otomatis dapat menghitung Pivot Point sehingga anda tidak perlu repot untuk menghitungnya secara manual. Namun biasanya software tersebut terbatas pada perhitungan Pivot Point secara harian dan mingguan. Ada juga software kalkulator khusus untuk menghitunga Pivot Point, sehingga anda hanya cukup memasukkan data harga Open – High – Low – Close, lalu software tersebut langsung menunjukkan nilai Pivot Point nya beserta Support dan Resistance tingkat satu dan tingkat dua‐nya.

Analisa Pivot Point

Pivot Point memiliki tingkatan Support dan Resistance sampai tingkat dua (tingkatan yang tercakup dalam buku ini) sehingga anda dapat mengambil kesimpulan jika harga turun menembus (Breakout) Support tingkat satu, maka target harga selanjutnya adalah Support tingkat dua. Begitupun jika harga naik menembus Resistance tingkat satu, target selanjutnya adalah Resistance tingkat dua.

Analisa Pivot Point secara lengkap adalah sebagai berikut :

  1. Jika harga dibuka (Open) di atas Pivot Point, maka harga cenderung untuk menguat dan bergerak mendekati Resistance. 
  2. Jika harga dibuka (Open) di bawah Pivot Point, maka harga cenderung untuk melemah dan bergerak mendekati Support
  3. Penembusan (Breakout) Support dan Resistance tingkat satu biasanya adalah Short‐Term Trend sedankan Breakout Support dan Resistance tingkat dua adalah Long‐Term Trend. Namun analisa seperti ini harus melihat dari kekuatan Trend yang sedang berlangsung.
  4. Person menyebutkan Pivot Point sebagai Leading Indicators dan bukan Lagging Indicators (Leading dan Lagging Indicators akan dijelaskan di bagian Indikator), sehingga kita dapat bertindak (act dan bukan React) terhadap pergerakan harga kedepan jika harga mendekati garis – garis Pivot Point (termasuk Support dan Resistance‐nya)

a)   Silahkan cari sinyal Buy atau Sell jika harga mendekati Support dan Resistance dari Pivot Point. Saya sebutkan ‘cari’ karena kita perlu melihat hal – hal lain untuk keputusan Buy atau Sell. Walau secara sederhana adalah Buy at Support dan Sell at Resistance, namun kenyataannya tidak semudah itu.

b)       Jika Pivot Point Daily (Short‐Term) berdekatan atau berhimpitan (memiliki nilai yang hampir sama) dengan Pivot Point Weekly (Long‐Term), maka titik tersebut kuat sebagai Support atau Resistance i. Perhatikan garis – garis yang berdekatan atau berhimpitan.


c)     Contohnya adalah jika garis Support tingkat satu dari Pivot Point Daily berhimpitan dengan Pivot Point Weekly, maka Support tingkat satu tersebut akan kuat untuk menahan penurunan harga. Atau jika Resistance tingkat dua dari Pivot Point Daily berhimpitan dengan Support tingkat satu dari Pivot Point Weekly, maka Resistance tingkat dua tersebut akan cukup kuat untuk membuat harga. Begitu juga dengan garis – garis lainnya dalam Pivot Point.

d)   Sehubungan dengan maksud Person bahwa Pivot Point sebagai Leading Indicators dan anda disarankan untuk act bukan react dapat diartikan sebagai berikut :

                                        *   Jika harga mendekati Support (dari Pivot Point Short Term) yang kuat (berhimpitan dengan Pivot Point Long Term atau dengan alasan lainnya seperti rebound harga yang cukup sering ketika menyentuh Support tersebut), pasang posisi Buy, karena diharapkan harga akan memantul naik (rebound) ketika Support tersentuh

                                 *   Jika harga mendekati Resistance (dari Pivot Point Short Term) yang kuat (berhimpitan dengan Pivot Point Long Term atau dengan alasan lainnya seperti reversal harga yang cukup sering ketika menyentuh Resistance tersebut), pasang posisi Sell, karena diharapkan harga akan memantul turun (reversal) ketika Resistance tersentuh d) Pivot Point menghasilkan sinyal yang cukup baik jika digabung dengan indikator lainnya, dimana Person menyarankan dengan Candlestick, Chart Pattern dan indikator Stochastic Oscillator. (Candlestick dan Chart Pattern dibahas di bagian yang berbeda dalam buku ini)


Read more ...

Kamis, 27 Oktober 2016

Support Dan Resistance


Banyak cara dan metode digunakan teknikalis untuk memprediksi harga. Berbagai indikator dan alat bantu dijadikannya acuan atas analisis yang mereka lakukan. 

Dasar dari segala bentuk analisis teknikal hanyalah menentukan support dan resistance

Support (S) adalah batasan yang posisinya berada di bawah pergerakan harga yang seakan-akan membatasi harga agar tidak bergerak terlalu rendah.  

Resistance (R) adalah batasan yang posisinya berada di atas pergerakan harga yang seakan-akan membatasi harga agar tidak bergerak terlalu tinggi. Ada kata “seakan-akan” pada kalimat tadi yang berarti terdapat keadaan yang secara tidak sengaja dan di luar kendali manusia terjadi ketika harga sedang berada di area suatu support dan resistance. Keadaan yang tanpa sengaja tadi bisa terjadi berulang-ulang apabila harga telah mencapai level support/resistance yang sama. Untuk memudahkan Anda memehaminya support dan resistance ini dapat kita ilustrasikan sebagai “lantai dan plafon”  dan harga sebagai bola. Bola akan memantul ke atas jika membentur lantai (support), dan akan memantul ke bawah jika membentur plafon (resistance). Supaya makin jelas, silahkan Anda praktekan sendiri. Ambil bola basket, terus lempar yang kenceng ke plafon rumah Anda. #JanganDiSeriusi Hehe! Meskipun demikian, pada kenyataannya, harga bisa bergerak kemanapun ia inginkan tanpa ada yang dapat mengatur dan membatasinya, tidak support/resistance, tidak pula manusia.

Pada dasarnya support dan resistance ini tercipta akibat adanya sekumpulan pemikiran yang sama dari banyak trader di seluruh dunia. Mereka (trader) seringkali merespon secara serempak suatu keadaan dimana mereka pikir harga telah mencapai area jenuh beli ataupun jualnya. Pemikiran seperti ini dapat terus terjadi dan berulang-ulang sehingga menyebabkan keadaan dimana tampak seperti ada garis lurus yang membatasi pergerakan harga pada titik-titik tertentu. Garis lurus tersebut itulah yang dimaksud dengan garis support/resistance (S/R). (Hal ini tak terlepas dari faktor psikologis yang pernah kita pelajari di bab SANG PENGGERAK HARGA MATA UANG).

Tak hanya itu, support dan resistance pun dapat pula ditunjukkan dengan garis diagonal seperti garis trend (trendline). Intinya, jika ada titik-titik dimana dapat ditarik sebuah garis lurus—baik horizontal maupun diagonal–di titik-titik tersebut, dan selama garis itu seakan-akan menjadi penghalang harga bergerak melewatinya maka garis tersebut dapat dikatakan sebagai garis support/resistance. Semakin sering garis support diuji / tersentuh maka support tersebut dapat dikatagorikan sebagai strong support. Demikian pula dengan resistance, semakin sering ia diuji / tersentuh maka ia pun dapat dikatakan sebagai strong resistance.

Apa manfaat support dan resistance bagi trader khususnya trader teknikal ?

Dengan memahami batas support/resistance trader seharusnya dapat menentukan batas-batas rasional dan posisi yang ideal untuk masuk ke dalam pasar sehingga menghasilkan profit yang optimal. Namun, hal tersebut harus pula dibarengi dengan pemahaman akan aksi & reaksi harga yang biasa terjadi jika berada di area support dan resistance ini. Pemahaman akan aksi & reaksi harga ( price action ) ini berguna agar trader tidak salah arah dalam menentukan transaksinya. Berikut aksi & reaksi yang saya maksud:

Harga Menembus Support/Resistance ( Breakout )

Garis support/resistance tentu bukanlah merupakan garis ajaib yang dapat mengatur pergerakan harga. Sekalipun terdapat kecenderungan harga akan tertahan apabila berada di (atau telah menyentuh) garis ini tetapi itu tidak menutup kemungkinan akan terjadinya harga dapat memecah/menembus pertahanan yang terbentuk dari garis support/resistance.

Tertembus atau terpecahnya support/resistance ini dikenal dengan istilah “breakout”. Lebih tepatnya, pecahnya suatu support disebut dengan “break down” dan pecahnya suatu resistance disebut dengan “break up”. Sedangkan pecahnya suatu hubungan cinta hanya disebut “BREAK”! #Eeeaaa! Walaupun terdapat istilah yang beraneka ragam, trader forex biasanya hanya menyebut suatu perpecahan tadi dengan istilah breakout.

Tertembusnya suatu support akan membuat support tersebut berubah menjadi resistance. Sebaliknya, resistance yang tertembus akan berubah menjadi support. Semakin kuat support (strong support) yang tertembus maka ia akan berubah menjadi resistance yang sama kuat pula (strong resistance). Begipula jika strong resistance yang tertembus, ia akan berubah menjadi support yang sama kuat atau strong support.
Breakout $EURUSD pada akhir 2007 sampai dengan pertengahan 2008


Contoh breakout pada $USDCAD

Pada dasarnya kriteria penembusan ini berlaku (valid) jika harga dari suatu sesi ditutup di luar batas support/resistance. Support dinyatakan tertembus apabila harga suatu sesi ditutup di bawah garis support. Sedangkan resistance dinyatakan tertembus apabila harga penutupan berada di atas garis resistance. Mengenai kriteria ini akan kita bahas lebih lanjut pada bab khusus.

Harga Gagal Menembus Support/Resistance ( Pullback )

Bila harga gagal menembus suatu support/resistance yang ada dan cenderung kembali menguji level support/resistance sebelumnya maka kondisi seperti ini dapat dikatakan sebagai pullback. Silahkan perhatikan contoh gambar di bawah terlebih dahulu:



Contoh pullback pada pergerakan $EURUSD pertengahan tahun 2008.

Terlihat pada gambar, ketika harga mendekati atau menyentuh suatu support/resistance, harga bergerak berbalik arah. Sampai pada akhirnya harga menguji kembali level support/resistance yang sama dan berhasil menembusnya.

Sama halnya dengan breakout, pullback pun memiliki kriterianya sendiri. Namun, barangkali, kriteria yang terdapat pada kondisi ini (pullback-red) lebih rumit untuk dipahami ketimbang kriteria yang terdapat pada breakout karena pada pullback ini, tak jarang dibutuhkannya keterampilan dalam membaca pola candle (candlestick pattern) yang terbentuk pada area support/resistance untuk menilai apakah harga telah terkonfirmasi sebagai pemantulan ataukah belum. (Kriteria pullback dan candlestick pattern masing-masing akan kita bahas lebih lanjut pula pada bab khusus).


Lantai dan plafon menjadi penghalang dalam gambar lompatan ini

Seperti itulah support dan resistance. Mereka menjadi dasar dari segala teknik yang dilakukan teknikalis karena pada umumnya segala bentuk teknik dan metode yang mereka gunakan mengutamakan batas-batas support/resistance sebagai momentum ataupun untuk penentuan target loss/profitnya. Sekalipun ada teknik yang tidak menampilkan batas-batas tersebut, indikator yang digunakannya itu sendiri pastilah sudah mewakili apa yang menjadi sifat-sifat support/resistance.

Read more ...

Sabtu, 15 Oktober 2016

Pola Grafik Candlestick

Sejarah Candle Stick

Orang-orang Jepang mulai menggunakan analisis teknikal untuk berdagang beras pada abad ke-17. Versi awal dari analisis teknikal ini berbeda dari versi Amerika yang dicetuskan oleh Charles Dow di sekitar tahun 1900-an, tetapi prinsip-prinsip pemakaiannya sangat mirip dalam banyak hal seperti:

  • Masalah “apa” (gerakan harga) adalah lebih penting dari pada masalah “mengapa” (berita, laba, dan lain sebagainya).
  • Semua informasi yang diketahui tercermin dalam harga.
  • Pembeli dan penjual menggerakkan pasar berdasarkan pada harapan dan emosi (ketakutan dan ketamakan).
  • Pasar berfluktuasi.
  • Harga aktual mungkin tidak mencerminkan nilai dasarnya.

Menurut Steve Nison, grafik candlestick muncul pertama kali setelah tahun 1850. Sebagian besar penghargaan bagi pengembangan grafik dan candlestick layak ditujukan kepada pedagang beras legendaris bernama Munehisa Homma dari kota Sakata - Jepang. Ide orisinalnya kemungkinan telah dimodifikasi dan diperbaiki melalui praktik perdagangan selama bertahun-tahun, hingga akhirnya dihasilkan sistem grafis candlestick seperti yang digunakan saat ini.

Formasi Candle Stick

Untuk membuat grafik candlestick, kita harus memiliki satu set data yang memuat nilai pembukaan, tertinggi, terendah, dan penutupan untuk tiap periode waktu yang ingin ditampilkan. Bagian badan yang kososng atau solid dari candlestick disebut dengan “body” (juga dikenal sebagai “real body”. Garis panjang tipis di atas dan di bawah body mencerminkan kisaran nilai tinggi/rendah dan disebut dengan “bayangan atau shadow” ( juga dikenal sebagai “kumis” dan “ekor” ). Titik tertinggi ditandai oleh puncak dari bayangan atas dan titik terendah oleh dasar dari bayangan bawah. Jika harga ditutup lebih tinggi dari pada harga pembukaannya, candlestick kosong digambarkan dengan dasar body mewakili harga pembukaan dan atap body mewakili harga penutupan. Jika harga ditutup lebih rendah dari pada harga pembukaannya, candlestick solid digambarkan dengan atap body mewakili harga pembukaan dan dasar body mewakili harga penutupan. 

Bentuk dasar grafik candlestick beserta maknanya.

Banyak trader mempertimbangkan grafik candlestick lebih menarik dan mudah diinterpretasikan secara visual dari pada grafik batang tradisional. Setiap unit candlestick memberikan satu gambaran yang mudah diurai tentang gerak harga. Para trader dengan segara dapat membandingkan hubungan antara harga pembukaan dan penutupan sebagaimana halnya harga tertinggi dan terendah. Hubungan antara harga pembukan dan penutupan dipandang sebagai informasi vital dan membentuk intisari dari candlestick. Candlestick kosong, di mana harga penutupan lebih besar dari pada harga pembukaan, mengindikasikan tekanan beli. Sebaliknya candlestick solid, di mana harga penutupan lebih rendah dari pada harga pembukaan, mengindikasikan tekanan jual.

Body Panjang Versus Pendek

Secara umum dapat dikatakan bahwa semakin panjang body candlestick, akan semakin kuat tekanan beli atau jualnya. Sebaliknya, candlestick yang pendek mengindikasikan gerakan harga yang kecil dan mencerminkan konsolidasi.

Sebagaimana yang dapat dilihat pada Gambar 4.3. di halaman selanjutnya, candlestick putih panjang menunjukkan tekanan jual yang kuat. Makin panjang body candlestick putih, makin jauh pula harga penutupan di atas harga pembukaannya. Hal ini mengindikasikan bahwa harga naik secara signifikan dari pembukaan ke penutupan, dan para pembeli sangat agresif. Walaupun candlestick putih secara umum adalah bullish, tetapi sebagian besar tergantung pada posisinya dalam gambaran teknis yang lebih luas. Setelah penurunan yang berkelanjutan, candlestick putih dapat menjadi tanda potensi titik balik atau level support. Jika pembelian terlalu agresif setelah kenaikan yang panjang, hal ini dapat mengarah pada tren bullish yang berlebihan. 
Perbandingan antara grafik batang dengan grafik candlestick.

Candlestick hitam panjang menunjukkan tekanan jual yang kuat. Makin panjang suatu candlestick hitam, makin jauh pula harga penutupan berada di bawah harga pembukaannya. Hal ini menunjukkan bahwa harga menurun secara signifikan dari pembukaannya dan para penjual sangat agresif. Setelah kenaikan yang panjang, suatu candlestick hitam panjang dapat memberi pertanda titik balik atau menandai level resistance yang akan datang. Setelah masa penurunan yang panjang, candlestick hitam panjang dapat mengindikasikan kepanikan atau kapitulasi. 

Perbandingan candlestick panjang dan pendek.

Candlestick panjang yang lebih kuat adalah Marubozu bersaudara, yakni Hitam dan Putih. Marubozu tidak memiliki bayangan atas dan bawah, hingga titik tertinggi dan terendahnya diwakili oleh harga pembukaan atau penutupannya. Marubozu putih terbentuk saat harga pembukaan setara dengan titik terendahnya dan harga penutupannya setara dengan titik tertingginya. Hal ini mengindikasikan bahwa pembeli mengendalikan harga dari awal hingga akhir perdagangan. Marubozu hitam terbentuk saat harga pembukaan setara dengan titik tertingginya dan harga penutupan setara dengan titik terendahnya. Hal ini mengindikasikan bahwa penjual mengendalikan harga dari awal hingga akhir perdagangan. 

Candlestick Marubozu putih dan hitam.

Bayangan Panjang Versus Pendek

Bayangan atas dan bawah pada candlestick dapat memberi informasi yang bernilai tentang sesi perdagangan. Bayangan atas mencerminkan sesi tinggi dan bayangan bawah mencerminkan sesi rendah. Candlestick dengan bayangan pendek mengindikasikan bahwa sebagian besar dari aksi dagang terbatas di dekat harga pembukaan dan penutupan. Candlestick dengan bayangan panjang menunjukkan bahwa perdagangan berlanjut jauh dari harga pembukaan dan penutupan.

Candlestick dengan bayangan panjang.

Candlestick dengan bayangan atas panjang dan bayangan bawah pendek mengindikasikan bahwa pembeli mendominasi sesi tersebut dan menawar harga lebih tinggi. Namun, penjual selanjutnya memaksa harga turun, dan penutupan lemah menciptakan bayangan atas panjang. Sebaliknya, candlestick dengan bayangan bawah panjang dan bayangan atas pendek mengindikasikan bahwa penjual mendominasi sesi tersebut dan menyeret harga lebih rendah. Namun, pembeli kemudian muncul kembali dengan menawar harga lebih tinggi di akhir sesi dan penutupan yang kuat menciptakan bayangan bawah panjang.

Candlestick dengan bayangan atas panjang, bayangan bawah panjang dan body kecil disebut dengan spinning tops. Satu bayangan panjang mencerminkan pembalikan dari jenisnya; spinning tops mencerminkan keragu-raguan. Body kecil (kosong ataupun solid) menggambarkan gerakan kecil dari pembukaan ke penutupan, dan bayangan mengindikasikan bahwa baik bulls maupaun bears sama aktifnya selama sesi tersebut. Meskipun sesi dibuka dan ditutup dengan sedikit perubahan, harga bergerak tinggi dan rendah secara signifikan selama waktu itu. Pembeli maupun penjual tak dapat menangguk untung dan hasilnya dikesampingkan. Setelah kenaikan panjang atau candlestick putih panjang, suatu spinning tops mengindikasikan kelemahan bulls dan terdapatnya potensi perubahan atau interupsi tren. Setelah penurunan panjang atau candlestick hitam panjang, suatu spinning tops mengindikasikan kelemahan bears dan terdapatnya potensi perubahan atau interupsi tren.
Spinning Tops

Doji

Doji adalah candlestick penting yang memberi informasi atas diri mereka sendiri dan sebagai komponen dalam beberapa pola-pola penting. Doji terbentuk ketika harga pembukaan dan penutupan secara virtual sama. Panjang bayangan atas dan bawah dapat berbeda-beda dan candlestick yang dihasilkan Nampak seperti persilangan, persilangan terbalik atau tanda tambah. Secara sendiri, doji adalah pola netral. Setiap bias bullish atau bearish didasarkan pada gerak harga yang mendahuluinya dan konfirmasi yang akan datang. Istilah “Doji” digunakan baik untuk bentuk tunggal atau jamak. Hal ini dapat dilihat dari Gambar 4.7. di halaman berikutnya.

Secara ideal harga pembukaan dan penutupan harus sama, tetapi hal ini tidaklah mutlak. Meskipun suatu doji dengan harga pembukaan dan penutupan dipandang lebih kuat, namun yang lebih penting adalah mendapatkan intisari dari candlestick. Doji menyiratkan perasaan ragu-ragu atau pergolakan antara para pembeli dan para penjual. Harga bergerak di atas dan di bawah level pembukaan selama sesi, namun ditutup pada atau dekat dengan level pembukaan. Hasil-hasil dari Doji dikesampingkan. Baik bulls maupun bears tidak dapat mengendalikan laba dan suatu titik balik dapat dikembangkan dari hal ini. 
Candlestick Doji

Sekuritas yang berbeda memiliki criteria yang berlainan untuk menentukan kekuatan suatu doji. Saham seharga $20 dapat membentuk doji dengan perbedaa poin sebesar 1/8 antara pembukaan dan penutupan, sedangkan saham seharga $200 mungkin membentuknya dengan perbedaan poin sebesar 1 ¼. Penentuan kekuatan suatu doji akan tergantung pada harga, volatilitas saat ini, dan candlestick sebelumnya. Suatu doji seharusnya memiliki body yang sangat kecil yang nampak sebagai garis tipis relatif dibandingkan terhadap candlestick sebelumnya. Steven Nison mencatat bahwa doji yang terbentuk di antara candlestick lainnya dengan body kecil tidak akan dipandang penting. Sebaliknya, doji yang terbentuk di antara candlestick dengan body panjang akan dipandang signifikan.

Variasi Doji

Doji dan Tren

Relevansi suatu doji tergantung pada tren atau candlestick yang mendahuluinya. Setelah suatu kenaikan atau candlestick putih panjang, suatu doji memberi sinyal bahwa tekanan beli mulai melemah. Setelah suatu penurunan atau candlestick hitam panjang, suatu doji memberi sinyal bahwa tekanan jual mulai berkurang. Doji mengindikasikan bahwa kekuatan penawaran dan permintaan pada akhirnya akan sama dan perubahan tren kemungkinan sudah dekat. Doji yang berdiri sendiri tidak cukup menjadi penanda bagi suatu pembalikan dan dibutuhkan konfirmasi selanjutnya.

Doji dengan pendahulu candlestick putih panjang.

Doji dengan pendahulu candlestick hitam panjang.

Setelah suatu kenaikan atau candlestick putih panjang, doji memberi sinyal bahwa tekanan beli mungkin menurun dan tren naik mendekati akhir. Karena satu sekuritas dapat menurun hanya dari kurangnya pembeli, tekanan beli lebih lanjut diperlukan untuk mempertahankan suatu tren naik. Oleh karena itu, suatu doji dapat lebih signifikan setelah tren naik atau candlestick putih panjang. Bahkan setelah doji terbentuk, penurunan ke bawah lebih lanjut diperlukan untuk konfirmasi bearish. Hal ini dapat terjadi dengan satu gap ke bawah, candlestick hitam panjang, atau penurunan di bawah pembukaan candlestick putih panjang. Setelah suatu candlestick putih panjang, para trader harus waspada terhadap potensi terjadinya evening doji star.

Setelah suatu penurunan atau candlestick hitam panjang, suatu doji mengindikasikan bahwa tekanan jual berkurang dan tren turun kemungkinan mendekati akhir. Meskipun bears mulai kehilangan kendali penurunan, kekuatan lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi pembalikan. Konfirmasi bullish dapat muncul dari adanya gap ke atas, candlestick putih panjang atau kenaikan di atas pembukaan candlestick hitam panjang. Setelah suatu candlestick hitam panjang dan doji, para trader harus waspada terhadap potensi terjadinya morning doji star.

Doji Berkaki Panjang
Candlestick doji berkaki panjang.

Doji berkaki panjang memiliki bayangan atas dan bawah yang panjang dengan ukuran yang kurang lebih sama. Doji ini merefleksikan besarnya keragu-raguan pasar. Doji berkaki panjang mengindikasikan bahwa harga ditransaksikan bebas di atas dan di bawah level sesi pembukaan, tetapi ditutup secara jelas sama dengan pembukaannya. Setelah sejumlah besar sorakan dan teriakan, hasil akhirnya menunjukkan hanya suatu perubahan kecil dari pembukaan awalnya. Bentuk umum doji ini disajikan pada Gambar 4.11. di atas.
Doji Capung dan Nisan

Doji capung terbentuk ketika harga pembukaan, tertinggi, dan penutupan sama, sedangkan harga terendah membentuk bayangan bawah panjang. Candlestick yang dihasilkan terlihat seperti huruf ”T” dengan bayangan bawah panjang dan tanpa bayangan atas. Doji capung mengindikasikan bahwa penjual mendominasi perdagangan dan menarik harga lebih rendah selama sesi. Pada akhir sesi, pembeli kembali muncul dan mendorong harga balik ke atas ke arah level pembukaan dan sesi tinggi.

Doji Capung dan Nisan.

Implikasi pembalikan dari doji capung tergantung pada gerak harga sebelumnya dan konfirmasi setelahnya. Bayangan bawah panjang memberi bukti tekanan beli, penurunan mengindikasikan bahwa masih banyak penjual yang membayangi. Setelah tren turun yang panjang, candlestick hitam panjang, atau pada support, doji capung dapat memberi sinyal potensi pembalikan bullish atau titik dasar. Setelah tren naik yang panjang, candlestick putih panjang, atau pada resistance, bayangan bawah panjang dapat memberi pertanda potensi pembalikan bearish atau titik puncak. Konfirmasi bearish atau bullish diperlukan untuk kedua situasi tersebut.

Doji nisan terbentuk ketika harga pembukaan, terendah, dan penutupan sama, sedangkan harga tertinggi membentuk suatu bayangan atas panjang. Candlestick yang dihasilkan nampak seperti huruf ”T” terbalik dengan bayangan atas yang panjang tanpa bayangan bawah. Doji nisan mengindikasikan bahwa pembeli mendominasi perdagangan dan menarik harga lebih tinggi selama sesi. Namun demikian, pada akhir sesi penjual muncul kembali dan mendorong harga balik ke arah level pembukaan dan sesi rendah.

Bersama dengan doji capung dan candlestick lainnya, implikasi pembalikan dari doji nisan tergantung pada gerak harga sebelumnya dan konfirmasi selanjutnya. Meskipun bayangan atas panjang mengindikasikan rally yang gagal, titik tertinggi intraday memberi bukti adanya beberapa tekanan beli. Seteah tren turun panjang, candlestick hitam panjang, atau pada support, perhatian berbalik kepada bukti adanya tekanan beli dan potensi pembalikan bullish. Setelah tren naik panjang, candlestick putih panjang, atau pada resistance, perhatian berbalik kepada rally yang gagal dan potensi pembalikan bearish. Konfirmasi bearish atau bullish diperlukan untuk kedua situasi tersebut.

Bulls Versus Bears

Suatu candlestick menggambarkan peperangan antara Bulls (pembeli) dan Bears (penjual) selama periode waktu tertentu. Analogi dari perang ini dapat dibuat antara dua tim sepakbola, yang juga dapat dinamai tim Bulls dan tim Bears. Titik dasar (area rendah intrasesi) candlestick mencerminkan pendaratan untuk tim Bears dan titik puncak (area tinggi intrasesi) mencerminkan pendaratan untuk tim Bulls. Semakin penutupan mendekati titik tertinggi, semakin dekat pula tim Bulls kepada pendaratan. Semakin penutupan mendekati titik terendah, semakin dekat pula tim Bears kepada pendaratan. Enam tipe permainan di antaranya adalah seperti ditunjukkan pada Gambar 4.13. di bawah ini:

Enam jenis candlestick Bulls vs Bears.

1. Candlestick putih panjang mengindikasikan bahwa tim Bulls mengontrol bola (perdagangan) pada sebagian besar permainan.
2. Candlestick hitam panjang mengindikasikan bahwa tim Bears mengontrol bola (perdagangan) pada sebagian besar permainan.
3. Candlestick kecil mengindikasikan bahwa kedua tim tidak dapat memindahkan bola dan harga berakhir di sekitar mereka memulainya.
4. Bayangan bawah panjang mengindikasikan bahwa tim Bears mengontrol bola pada sebagian permainan, tetapi lepas kendali pada bagian akhir dan tim Bulls membuat gerak balik yang impresif.
5. Bayangan atas panjang mengindikasikan bahwa tim Bulls mengontrol bola pada sebagian permainan, tetapi lepas kendali pada bagian akhir dan tim Bears membuat gerak balik yang impresif.
6. Bayangan atas dan bawah yang panjang mengindikasikan baik tim Bears maupun Bulls memiliki momen mereka masing-masing sepanjang permainan, namun keduanya tidak dapat saling mengalahkan sehingga hasilnya dikesampingkan.

Apakah yang tidak diungkapkan Candle Stick ?

Candlestick tidak merefleksikan urutan kejadian di antara pembukaan dan penutupan, melainkan hanya hubungan antara pembukaan dan penutupan. Titik tertinggi dan terendah adalah jelas dan tak dapat disangkal, tetapi candlestick (dan grafik batang) tidak dapat menceritakan kepada kita mana yang terjadi lebih dulu.

Urutan kejadian dari titik tertinggi ke titik terendah.

Pada candlestick putih panjang, diasumsikan bahwa harga-harga naik di sebagian besar sesi. Namun, berdasarkan pada urutan kejadian tinggi/rendah, sesi tersebut dapat terjadi lebih volatil. Contoh pada Gambar 4.14. di atas menggambarkan dua kemungkinan urutan kejadian tinggi/rendah yang akan membentuk candlestick yang sama. Urutan kejadian yang pertama menunjukkan dua gerakan gerakan kecil dan satu gerakan besar: penurunan kecil terhadap pembukaan membentuk titik terendah, kenaikan tajam membentuk titik tertinggi, dan penurunan kecil lagi untuk membentuk penutupan. Urutan kejadian yang kedua menunjukkan tiga gerakan yang cukup tajam: kenaikan tajam terhadap pembukaan membentuk titik tertinggi, penurunan tajam membentuk titik terendah, dan kenaikan tajam kembali membentuk penutupan. Urutan kejadian yang pertama menggambarkan tekanan beli yang kuat, berkelanjutan, dan dipandang sebagai lebih bullish. Urutan kejadian kedua merefleksikan volatilitas yang lebih besar dan beberapa tekanan jual. Ini hanyalah sebagian dua contoh, sementara masih terdapat ratusan kemungkinan kombinasi lain yang dapat menghasilkan candlestick yang sama. Candlestick masih menawarkan informasi yang bernilai atas posisi relatifnya terhadap harga pembukaan, tertinggi, terendah, dan penutupan. Meskipun demikian, aktivitas perdagangan yang membentuk candlestick tertentu dapat bervariasi.

Trend Pendahulu

Dalam bukunya Candlestick Charting Explained, Greg Morris mencatat bahwa agar suatu pola dapat dikualifikasikan sebagai pembalikan, maka harus terdapat tren pendahulu untuk membalik. Pembalikan bullish memerlukan tren turun pendahulu dan pembalikan bearish memerlukan tren naik pendahulu. Arah tren dapat ditentukan dengan menggunakan garis tren, moving averages, analisis puncak/lembah atau aspek-aspek lain dari analisis teknikal. Suatu tren turun mungkin tetap terjadi sepanjang sekuritas diperdagangkan di bawah garis trennya, di bawah reaksi tinggi sebelumnya, atau di bawah moving average tertentu. Panjang dan lamanya tren akan tergantung pada preferensi individual. Namun demikian, karena candlestick bersifat jangka pendek, maka yang terbaik adalah mempertimbangkan gerak harga 1 – 4 minggu terakhir.

Penempatan Candle Stick
Posisi Bintang

Suatu candlestick yang membuat gap dari candlestick sebelumnya dikatakan berada pada posisi bintang. Candlestick pertama biasanya memiliki body riil besar (tetapi tidak selalu), dan candlestick kedua yang berada pada posisi bintang memiliki body riil kecil. Tergantung pada candlestick sebelumnya, candlestick posisi bintang membuat gap ke atas atau ke bawah dan nampak terisolasi dari gerak harga sebelumnya. Kedua candlestick tersebut dapat merupakan kombinasi putih dan hitam. Doji, palu, shooting stars, dan spinning tops memiliki body riil kecil, dan dapat terbentuk pada posisi bintang. Selanjutnya kita akan mempelajari pola 2 dan 3 candlestick yang memanfaatkan posisi bintang.

Candlestick dengan posisi bintang.

Posisi Harami
Candlestick dengan posisi Harami.

Suatu candlestick yang terbentuk dalam body riil candlestick sebelumnya dikatakan berada pada posisi Harami. Dalam bahasa Jepang, Harami berarti hamil dan candlestick yang kedua bersarang di dalam yang pertama. Candlestick yang pertama biasanya memiliki body riil besar dan yang kedua memiliki body riil kecil. Bayangan (tinggi/rendah) candlestick yang kedua tidak harus tercakup dalam yang pertama, meskipun lebih disukai yang demikian. Doji dan spinning tops memiliki body riil kecil dan dapat terbentuk dalam posisi harami. Selanjutnya kita akan mempelajari pola-pola candlestick yang memanfaatkan posisi harami.

Bayangan Panjang Pembalikan

Terdapat dua pasangan pola pembalikan candlestick tunggal yang terbentuk dari body riil kecil, satu bayangan panjang dan satu bayangan pendek atau tanpa bayangan. Secara umum, bayangan panjang paling tidak harus dua kali panjang body riil, baik hitam maupun putih. Lokasi bayangan panjang dan gerak harga sebelumnya menentukan klasifikasinya.

Pasangan pertama, Palu dan Orang Menggantung, terdiri dari candlestick identik dengan body kecil dan bayangan bawah panjang. Pasangan kedua, Shooting Star dan Palu Terbalik, juga mengandung candlestick yang identik, kecuali dalam hal ini mereka memiliki body kecil dan bayangan atas panjang. Hanya gerak harga sebelumnya dan konfirmasi ke depan yang menentukan sifat bullish atau bearish dari candlestick ini. Palu dan Palu Terbalik terbentuk setelah suatu penurunan dan merupakan pola pembalikan bullish, sementara Shooting Star dan Orang Menggantung terbentuk setelah suatu kenaikan dan merupakan pola pembalikan bearish.

Palu dan Orang Menggantung
Candlestick Palu dan Orang Menggantung

Palu dan Orang Menggantung Palu dan Orang Menggantung secara pasti nampak sama, tetapi memiliki implikasi yang berbeda berdasarkan pada gerak harga sebelumnya. Keduanya memiliki body riil kecil (hitam atau putih), bayangan bawah panjang dan bayangan atas pendek atau tanpa bayangan atas. Sebagaimana halnya dengan sebagian besar formasi candlestick tunggal atau ganda, Palu dan Orang Menggantung memerlukan konfirmasi sebelum gerakannya.


Pola Palu dan Orang Menggantung

Palu adalah suatu pola pembalikan bullish yang terbentuk setelah penurunan. Sebagai tambahan pada potensi pembalikan tren, palu dapat menandai dasar atau level support. Setelah suatu penurunan, palu memberi sinyal kebangkitan bullish. Titik rendah dari bayangan bawah panjang mengimplikasikan bahwa penjual menarik harga-harga lebih rendah selama sesi. Namun demikian, akhir yang kuat mengindikasikan bahwa para pembeli mendapatkan kembali pijakannya untuk mengakhiri sesi dengan catatan kuat. Meskipun hal ini nampak sudah cukup untuk melakukan aksi, palu memerlukan konfirmasi bullish lebih lanjut. Titik rendah palu menunjukkan bahwa banyak sekali penjual yang tersisa. Tekanan beli lebih lanjut (dan lebih disukai pada volume yang meningkat) diperlukan sebelum beraksi. Informasi semacam ini dapat berasal dari adanya gap ke atas atau candlestick putih panjang. Palu serupa dengan klimaks penjualan dan volume yang besar dapat bertindak sebagai pendukung validitas pembalikan.

Orang Menggantung adalah pola pembalikan bearish yang juga dapat menandai puncak atau level resistance. Terbentuk setalah suatu kenaikan, Orang Menggantung memberi sinyal bahwa tekanan jual mulai meningkat. Titik rendah dari bayangan bawah panjang mengkonfirmasi bahwa para penjual telah menekan harga-harga lebih rendah selama sesi. Meski bulls mendapatkan kembali pijakannya dan menarik harga-harga lebih tinggi ke titik akhir, penampakan dari tekanan jual menaikkan bendera kuning. Seperti halnya dengan Palu, suatu Orang Menggantung memerlukan konfirmasi bearish sebelum tindakan. Konfirmasi semacam ini dapat berasal dari adanya gap ke bawah atau candlestick hitam panjang di atas volume yang besar.

Palu Terbalik dan Shooting Star

Palu Terbalik dan Shooting Star nampak persis sama tetapi mempunyai implikasi yang berbeda berdasarkan pada gerak harga sebelumnya. Kedua candlestick memiliki body riil kecil (hitam atau putih), bayangan atas panjang dan bayangan bawah kecil atau tanpa bayangan bawah. Candlestick ini menandai potensi pembalikan tren, tetapi memerlukan konfirmasi sebelum tindakan.

Candlestick Palu Terbalik dan Shooting Star.

Shooting Star adalah pola pembalikan bearish yang terbentuk setelah suatu kenaikan dan berada dalam posisi bintang, sesuai namanya. Suatu Shooting Star dapat menandai pembalikan tren potensial atau level resistance. Candlestick ini terbentuk ketika harga membuat gap lebih tinggi pada pembukaan, naik selama sesi, dan sedikit lebih tinggi. Candlestick yang dihasilkan memiliki bayangan atas panjang dan body hitam atau putih yang kecil. Setelah kenaikan yang besar (bayangan atas), kemampuan bears untuk memaksa harga-harga turun telah menaikkan bendera kuning. Untuk mengindikasikan pembalikan substansial, bayangan atas harus relatif panjang dan setidaknya 2 kali panjang dari body. Konfirmasi bearish dibutuhkan setelah adanya Shooting Star dan dapat mengambil bentuk gap ke bawah atau candle-stick hitam panjang di atas volume yang besar.  


Contoh Pola Palu Terbalik dan Shooting Star.

Palu Terbalik terlihat sama persis seperti Shooting Star, tetapi terbentuk setelah suatu penurunan atau tren turun. Palu Terbalik mencerminkan potensi pembalikan tren atau level support. Setelah suatu penurunan, bayangan atas panjang mengindikasikan tekanan beli selama sesi. Namun demikian, bulls tidak dapat menahan tekanan beli ini dan harga ditutup sedikit berbeda dari titik tingginya untuk membentuk bayangan atas panjang. Karena kegagalan ini, konfirmasi bullish diperlukan sebelum tindakan. Suatu Palu Terbalik yang diikuti oleh gap ke atas atau candlestick putih panjang dengan volume besar dapat bertindak sebagai konfirmasi bullish.

Meramu Candle Stick

Pola-pola candlestick dapat dibuat dari satu candlestick atau lebih dan mereka dapat diramu bersama untuk membentuk satu candlestick. Candlestick ramuan ini menangkap intisari dari pola dan dapat dibentuk dengan menggunakan hal-hal berikut ini:

• Pembukaan dari candlestick pertama
• Penutupan dari candlestick terakhir
• Titik tertinggi dan terendah dari pola tersebut

Dengan menggunakan pembukaan dari candlestick pertama, penutupan dari candle-stick kedua, dan titik tertinggi/terendah dari pola, suatu pola Bullish Engulfing atau Piercing diramu menjadi Palu. Bayangan bawah panjang dari Palu memberi sinyal potensi pembalikan bullish. Sebagaimana halnya Palu, baik pola Bullish Engulfing maupun Piercing memerlukan konfirmasi bullish.

Contoh peramuan candlestick.

Contoh peramuan candlestick.

Peramuan candlestick dari pola Bearish Engulfing atau Dark Cloud Cover akan membentuk Shooting Star. Bayangan atas panjang dari Shooting Star mengindikasikan potensi pembalikan bearish. Sebagaimana halnya Shooting Star, pola Bearish Engulfing dan Dark Cloud Cover memerlukan konfirmasi bearish.

Lebih dari dua candlestick dapat diramu menggunakan pedoman yang sama: pembukaan dari yang pertama, penutupan dari yang terakhir, dan titik tertinggi/terendah dari pola.

Peramuan Three White Soldiers menciptakan candlestick putih panjang dan peramuan Three Black Crows menciptakan candlestick hitam panjang. Hal ini ditunjukkan oleh Gambar di bawah.

Contoh peramuan candlestick.
Read more ...
Published, October 2015 By Catatan Forex